ANALISIS STABILITAS TEGANGAN PADA SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA DENGAN METODE CONTINUATION POWER FLOW (CPF)

Stabilitas tegangan merupakan permasalahan krusial dalam sistem tenaga listrik
yang dapat menyebabkan pemadaman seperti yang terjadi di Sumatera pada 4 Juni
2024. Penelitian ini menganalisis stabilitas tegangan Sistem Interkoneksi Sumatera
menggunakan metode Continuation Power Flow (CPF) dengan simulasi
penambahan beban secara kontinuitas hingga voltage collapse dengan faktor
kompensasi daya reaktif pada beban yang tidak tercukupi. Sistem dimodelkan
dengan 253 bus, 66 unit pembangkit, dan total beban 3.397,2 MW. Analisis
dilakukan pada 5 bus dari 11 Unit Pelaksana Transmisi (UPT) di Sumatera
menggunakan perangkat lunak DigSILENT PowerFactory. Hasil penelitian
menunjukkan sistem stabil dengan kondisi beban normal, kemampuan loadability
sistem sangat bervariasi dengan load scaling berkisar 2,756 hingga 15,329 kali
beban dasar. UPT Palembang menunjukkan performa terbaik (load scaling 15,329),
sedangkan UPT Pekanbaru paling rentan (load scaling 2,756). Bus-bus kritis
dengan load scaling maksimum Sukamerindu-Bengkulu (0,581 p.u.) Sarolangun�Jambi (0,632 p.u.) dan Pasaman-Padang (0,646 p.u.). Kurva P-V mengindikasikan
bus-bus ujung jaringan memerlukan kompensasi daya reaktif yang mencukupi
terhadap stabilitas tegangan.
Kata Kunci: Stabilitas Tegangan, Sistem Interkoneksi Sumatera,
Continuation Power Flow, Kurva P-V, Voltage Collapse