HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI KOTA BENGKULU

Status gizi kurang adalah suatu gangguan gizi yang disebabkan oleh dua faktor
yaitu faktor primer dan faktor sekunder. Faktor gizi sangat penting, sehingga
pembentukan kebiasaan makan yang baik harus ditanamkan sejak dini.
Kekurangan gizi yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan tumbuh dan
kembang, penurunan daya konsentrasi. Pola asuh makan yang tidak baik
merupakan salahsatu faktor penyebab terjadinya gizi kurang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui mengetahui hubungan pola asuh makan terhadap gizi
kurang pada balita di Kota Bengkulu. Rancangan penelitian ini menggunakan
pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian berjumlah 53 orang responden.
Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Berdasarkan hasil analisis univariate dari 53 responden terdapat 40 orang
(75,5%) yang usia <35 tahun, 23 orang (43,4%) yang pendidikannya SMA, 30
orang (56,6%) yang pendapatan keluarga ≥ 1.5 juta, 37 orang (69,8%) yang tidak
bekerja, 34 orang (64,2%) yang mempunyai riwayat penyakit ≤ 6 bulan terakhir,
49 orang (92,5%) mempunyai riwayat ASI ekslusif, 48 orang (90,6%) yang
mempunyai riwayat imunisasi lengkap, ,mayoritas 35 orang yang mempunyai
pola asuh makan kurang (66,0%), mayoritas yang mempunyai nilai Z-Score
sangat kurang 34 orang (64,2%). Hasil uji analisa bivariate yang ditinjau secara
statistik menggunakan analisis Chi Square menunjukan nilai p-value= 0,741 >
0,05, maka dapat dinyatakan hipotesis penelitian (Ha) ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh
makan terhadap kejadian gizi kurang pada balita di Kota Bengkulu dengan nilai
OR 1,220 yang berarti bahwa ibu yang memiliki pola asuh makan yang kurang
akan berisiko 1,220 kali mempunyai balita dengan status gizi yang kurang.
Kata kunci: Balita, Gizi Kurang, Pola Asuh Makan