IMPLEMENTASI MUTU PRODUKSI BORDIR MELALUI METODE STATISTICAL PROCESSING CONTROL (SPC) PADA PERUSAHAAN BORDIR KOMPUTER DI KOTA BENGKULU

Perusahaan Bordir Komputer adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa
industry. Dalam kegiatan produksinya perusahaan selalu berupaya untuk
menghasilkan produk yang baik dan sesuai dengan standar mutu perusahaan yaitu
menekan kerusakan produk seminim mungkin pada standar toleransi kerusakan
produk yang ditetapkan perushaan sebanyak 10% dari jumlah produksi.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apa kerusakan pada hasil
produksi masih dalam batas control ? (2) Apakah penyebab terjadinya kerusakan
hasil produksi pada Perusahaan Bordir Komputer . Tujuan penelitian yaitu (1)
Mengetahui apa kerusakan pada hasil produksi masih dalam batas control ? (2)
Mengetahui penyebab terjadinya kerusakan hasil produksi pada Perusahaan
Bordir Komputer.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif. Sumber data
berupa data primer. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan
dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah hasil produksi Perusahaan
Bordir Komputer. Sampel yang digunakan adalah Produk Bordir Perusahaan
ix
Bordir Komputer yang merupakan produk satu-satunya yang diproduksi pada
perusahaan Bordir Komputer.
Untuk proses analisis menggunakan metode Statistical Processing Control (SPC)
yaitu berdasarkan hasil analisis pengendalian periode bulan Mei 2019
menggunakan Check Sheet sebanyak 12.471 unit total produksi dengan jumlah
kecacatan produk sebanyak 295 unit, total proporsi kerusakan tertinggi sebesar
5,33%. Gamabaran diagram Pareto menunjukan kecacatan tertinggi terjadi pada
benang berbulu sebesar 112 unit. Pada peta kendali yaitu proses masih dalam
batas kontrol karena proporsi kerusakan berada diantara garis UCL dan LCL.
Sementara itu pada diagram FishBone faktor kerusakan hasil produksi disebabkan
oleh manusia, bahan baku, peralatan dan metode. Dari data-data tersebut
disimpulkan bahwa kerusakan pada Perusahaan Bordir Komputer masih dapat
ditoleransi atau masih dikatakan baik walaupun masih terdapat produk yang gagal.
Untuk mengurangi kegagalan produk pada produksi selanjutnya, perusahaan
sebaiknya melakukan briefing sebelum dan sesudah bekerja agar terlaksananya
keinginan perusahaan dengan baik. Selalu melakukan pengontrolan mesin dan
bahan baku setiap saat untuk mengindari kegagalan produk.
Kata Kunci : Lembar Pemeriksaan, Diagram Pareto, Peta Kendali, Diagram
Tulang-Ikan.