PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP KANDUNGAN UNSUR HARA MIKRO (Fe, Mn, DAN Cu) PADA PUPUK ORGANIK CAIR (POC) KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa var. aggregatum)

Limbah bawang merah banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari baik
di rumah tangga, lahan pertanian, pasar. Pengolahan limbah yang kurang baik
dapat menyebabkan tercemarnya lingkungan karena dapat manghasilkan bau tidak
sedap serta tumpukan sampah tersebar dimana-mana. Salah satu pemanfaatan
limbah dapat dijadikan pupuk organik cair (POC). Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui kandungan unsur hara mikro pada POC dari kulit bawang merah,
mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap fisikokimia dan kandungan
unsur hara mikro pada POC dari kulit bawang merah. Metode pembuatan POC
dalam penelitian adalah dengan fermentasi anaerob (tanpa oksigen) dengan
penambahan bioaktivator EM-4. Dilakukan variasi waktu fermentasi selama 7, 14,
21, dan 28 hari. Unsur hara mikro yang diteliti adalah Fe (besi), Mn (mangan),
dan Cu (tembaga) dinamakan unsur hara esensial. Pengujian ini mengamati
perubahan fisik dan perubahan kimia pada POC berupa warna, bau, dan ada atau
tidaknya gas. Hasil kandungan unsur hara mikro dari penelitian ini adalah POC
dengan waktu fermentasi 7 hari (Fe 0,02%, Mn 0,0050%, Cu 0,0048%), 14 hari
(Fe 0,02%, Mn 0,0052%, Cu 0,0041%), 21 hari (Fe 0,02%, Mn 0,0050%, Cu
0,0031%), dan 28 hari (Fe 0,01%, Mn 0,0053%, Cu 0,0048 %). Dari hasil tersebut
unsur Fe, Mn dan Cu pada POC dengan fermentasi waktu memenuhi standar
pupuk organik cair berdasarkan SNI 19-7030-2004 dan SK : Mentan no
28/Pementan/SR.130/B/2009. Pada penelitian ini waktu fermentasi terbukti
memengaruhi hasil uji fisikokimia dan uji unsur hara mikro pada POC tersebut.
Waktu fermentasi optimum untuk mendapatkan POC dengan unsur hara mikro Fe
7 hari, Mn 28 hari, dan Cu 7 hari.
Kata Kunci : Pengelolaan limbah, Kulit bawang merah, POC, Unsur hara mikro.