ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ABU SABUT KELAPA DAN ABU CANGKANG TELUR SEBAGAI BAHAN PENGGANTI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL AC - WC DENGAN METODE MARSHALL TEST

Lapisan aspal beton (AC-WC) merupakan salah satu komponen penting pada
perkerasan jalan yang terbentuk dari campuran agregat, aspal, dan filler. Filler
berfungsi sebagai pengisi rongga sekaligus pengikat aspal, sehingga memengaruhi
kekuatan, kepadatan, serta stabilitas campuran. Pemanfaatan limbah organik seperti
abu sabut kelapa (ASK) dan abu cangkang telur (ACT) sebagai bahan alternatif
pengganti semen portland dapat menjadi solusi dalam konstruksi jalan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ASK dan ACT terhadap
karakteristik Marshall pada campuran AC-WC. Metode penelitian dilakukan secara
eksperimental mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 dengan 60 sampel
untuk menentukan kadar aspal optimum (KAO) dan 12 sampel setelah KAO. Variasi
filler yang diuji terdiri atas 70% ASK:30% ACT, 50% ASK:50% ACT, dan 30%
ASK:70% ACT. Hasil penelitian menunjukkan semua variasi memenuhi spesifikasi,
namun variasi 1 komposisi 70% ASK:30% ACT memberikan kinerja terbaik dengan
nilai VMA 16,04%, VFA 77,47%, VIM 3,62%, flow 3,63 mm, stabilitas 1525,38 kg,
MQ 423 kg/mm, dan density 2,32 t/m3
.Dengan demikian, ASK dan ACT berpotensi
digunakan sebagai filler alternatif dalam campuran AC-WC.
Kata Kunci: AC-WC, filler, abu sabut kelapa, abu cangkang telur