TRANSPARANSI PENYIDIKAN TINDAK PIDANA TERHADAP KORBAN MELALUI SP2HP (SURAT PEMBERITAHUAN PERKEMBANGAN HASIL PENYIDIKAN) ONLINE DI POLDA BENGKULU

Latar belakang penulisan adalah menjelaskan pelaksanaan dan hambatan di dalam
transparansi penyidikan tindak pidana terhadap korban melalui Surat Pemberitahuan
Perkembangan Hasil Penyidikan online di Polda Bengkulu, sebagai wujud Polri yang
Promoter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan
dan hambatan pemberian SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil
Penyidikan) online sebagai wujud transparansi penyidikan tindak pidana terhadap
korban di Polda Bengkulu. Penelitian ini adalah penelitian empiris, analisis data yang
digunakan adalah kualitatif dengan metode berfikir deduktif-induktif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Pelaksanaan transparansi penyidikan tindak pidana terhadap
korban oleh Direktorat Reserse Kriminal Polda Bengkulu melalui SP2HP online telah
terlaksana dengan baik. SP2HP diberikan kepada pihak pelapor baik diminta atau
tidak diminta paling sedikit 1 kali setiap 1 bulan. SP2HP pada saat penerimaan
laporan atau pengaduan diberikan setelah mengeluarkan surat perintah penyelidikan
atau surat perintah penyidikan dalam waktu 3 (tiga) hari. SP2HP sekurang-kurangnya
memuat tentang pokok perkara, tindakan penyidikan yang telah dilaksanakan,
kendala yang dihadapi dalam penyidikan dan rencana tindakan selanjutnya. Bahwa
kendala yang dihadapi adalah 1) kendala dari Penyidik dan Penyidik Pembantu belum
dilakukan pelatihan secara khusus kepada seluruh penyidik dan penyidik pembantu,
seluruh penyidik dan penyidik pembantu memahami dan mengoperasikan sendiri
SP2HP online, akses program SP2HP online seringkali mengalami troubleshooting,
masih banyak penyidik dan penyidik pembantu yang belum siap mengikuti perubahan
menuju aplikasi berbasis online, pengimputan data ke SP2HP online menjadi
tanggung jawab individu penyidik pembantu yang menangani kasus dan pelapor atau
korban belum memahami penggunaan SP2HP online, pelapor atau korban lebih
banyak berkoordinasi dengan penyidik pembantu secara langsung. Kendala dari
Pelapor atau korban, belum mengetahui dan memahami aplikasi SP2HP online,
pelapor atau korban lebih banyak berkoordinasi dengan penyidik pembantu secara
langsung karena mereka dapat mengetahui secara jelas dan langsung mengenai proses
hukum kasus mereka, bagi pelapor atau korban yang berada di luar daerah jaringan
internet belum memadai.
Kata Kunci : Transparansi Penyidikan Melalui SP2HP Online Di Polda Bengkulu.