EFIKASI EKSTRAK CAMPURAN DAUN MIMBA (Azadirachta indica A. JUSS.) DAN KWALOT (Brucea javanica [L.] MERR.) TERHADAP PENGGEREK POLONG Etiella zinckenella TREITSCHKE PADA TANAMAN KACANG TANAH DAN KEDELAI

Penggerek polong kedelai (PPK) (Etiella zinckenella [L.] Merr.) merupakan
hama utama pada kedelai dan kacang tanah. Hama ini merusak dengan menggerek
polong kemudian memakan bijinya sehingga dapat menyebabkan kehilangan hasil
yang signifikan. Di Bengkulu, serangan penggerek polong menimbulkan kerusakan
serius pada kacang tanah sampai di atas 78%. Pengendalian hama ini oleh petani
masih banyak bergantung pada penggunaan insektisida sintetik (kimia). Banyak
petani yang tidak melakukan pengendalian sama sekali, sehingga terjadi terjadi
kehilangan hasil yang tinggi, bahkan tidak panen.
Beberapa peneliti melaporkan bahwa ekstrak kasar dari tumbuhan tertentu dapat
bersifat pestisida. Penelitian efektifitas ekstrak campuran daun mimba (Azadirachta
indica A. Juss) dan biji kwalot (Brucea javanica [L.] Merr.) dilakukan pada skala
laboratorium dan di lapangan skala kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
pengaruh beberapa konsentrasi ekstrak campuran daun mimba dengan biji kwalot
terhadap keberhasilan hidup larva PPK dan efektifitas ekstrak untuk mengendalikan
serangan hama ini di luar ruangan pada tanaman kedelai dan kacang tanah. Penelitian
dilakukan pada bulan Desember 2010 – September 2011. Ekstrak kasar campuran
bahan dibuat dari sediaan (simplisia) tepung dari daun mimba dan biji kwalot kering
dengan pelarut air.
Uji laboratorium dilakukan pada konsentrasi 0-2% (b/v). Ekstrak campuran bahan
dengan komposisi 10:1 berat kering (daun mimba [m] : biji kwalot [k]) yang
diaplikasikan pada larva dan pakan (biji kedelai segar). Perlakuan diatur mengikuti
rancangan acak lengkap (RAL), baik aplikasi pada larva maupun pakan diulang
sebanyak 3 ulangan dengan 7 larva pada setiap unit percobaan. Larva diamati setiap
hari dan yang mati dicatat jumlahnya.
Uji lapangan dilakukan pada pertanaman kacang tanah dan kedelai, menggunakan
konsentrasi 4% (b/v) campuran bahan 10:2 (m:k) dan kontrol (tanpa perlakuan).
Perlakuan diatur mengikuti rancangan acak kelompok lengkap (RAKL). Aplikasi
penyemprotan ekstrak dilakukan sebanyak 7 kali, 2 kali setiap minggu yang
dilakukan pada sore hari (> pukul 16.00). Perlakuan pada pertanaman kacang tanah
dilakukan pada baris tanaman sepanjang 1 m (5 tanaman) sebanyak 5 ulangan
sedangkan pada kedelai aplikasi dilakukan pada 2 m baris tanaman (10 tanaman)
sebanyak 6 ulangan. Data (jumlah dan persen polong rusak) dianalisis dengan analisis
varian (ANAVA), dilanjutkan dengan uji BNT ( α = 0,05).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kasar campuran daun
mimba dan kwalot pada uji laboratorium dengan konsentrasi 1,5 dan 2% (b/v)
mampu menyebabkan mortalitas sampai > 95% pada larva E. zinckenella dan berbeda
sangat nyata dengan konsentrasi rendah (0,5-1,0%). Ekstrak yang sama pada uji di
luar ruangan dengan konsentrasi 4% (10:2) pada kacang tanah dan kedelai sangat
nyata menurunkan tingkat kerusakan polong pada kacang tanah sampai 60% dan pada
kedelai sampai 19%. Hasil ini menunjukkan bahwa sediaan bahan dengan pelarut air
mampu menurunkan tingkat kerusakan polong kacang tanah dan kedelai yang
diakibatkan oleh PPK.