AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS)

Lusiana, Lusiana and Maryanti, Evi and Nesbah, Nesbah (2014) AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS). Technical Report. FMIPA Universitas Bengkulu, Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat.

[img] Archive (Monograf)
REPOSITORY LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian terutama di negaranegara Barat dan negara berkembang termasuk indonesia. Penyakit ini salah satunya disebabkan oleh adanya radikal bebas. Kumpulan akumulasi radikal bebas atau oksidan secara terus menerus akan menyerang serta merusak sel-sel tubuh, menyebabkan lemak dan protein tidak berfungsi, membran hancur, serta sel-sel tubuh termasuk sel-sel jantung dan sel-sel otak tidak dapat berfungsi dengan baik, serta merusak sel-sel imunitas (sel darah putih/leukosit). Terakumulasinya sampah oksidan sepanjang hidup inilah yang menyebabkan percepatan proses penyakit degenerasi seperti kanker, aterosklerosis, disfungsi system saraf dan otak (stroke), rematik dan penyakit jantung (Theroux 2005). Upaya untuk mencegah atau mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh aktivitas radikal bebas adalah dengan mengkonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung antioksidan. Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas (Schwenke et al. 2002). Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas dengan cara mendonorkan satu atom protonnya sehingga membuat radikal bebas stabil dan tidak reaktif (Lusiana 2010). Ekstrak diperoleh dengan mengekstraksi serbuk kering jamur tiram putih dengan metode refluks sehingga diperoleh ekstrak kasar dengan persen rendemen 10.10%. Ekstrak selanjutnya dianalisis fitokimia. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa jamur tiram putih negatif mengandung flavonoid, fenolik hidrokuinon, triterpenoid, steroid, tanin dan alkaloid tetapi positif mengandung saponin. Kandungan metabolit sekunder saponin inilah yang diduga sebagai antioksidan pada jamur tiram putih. Salah satu uji untuk menentukan aktivitas antioksidan penangkap radikal adalah metode DPPH (1,1 Diphenyl-2-picrylhidrazyl). Metode DPPH memberikan informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan suatu radikal stabil. DPPH memberikan serapan kuat da panjang gelombang 517 nm dengan warna violet gelap. Penangkap radikal bebas menyebabkan elektron menjadi berpasangan yang kemudian menyebabkan penghilangan warna yang sebanding dengan jumlah elektron yang diambil (Sunarni, 2005). Dari hasil uji DPPH terhadap jamur tiram putih diperoleh hasil % aktivitas jamur tiram putih 4 ppm sebesar 3,543%, % aktivitas jamur tiram putih 8 ppm sebesar 1,127 %, aktivitas jamur tiram putih 12 ppm sebesar 1,288 %, dan aktivitas jamur tiram putih 16 ppm sebesar 5,475 %. Hasil ini jauh lebih kecil dari % aktivitas asam askorbat yaitu sebesar 70,54%.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Math & Natural Science > Department of Chemistry Science
Depositing User: 033 Darti Daryanti
Date Deposited: 12 Dec 2014 09:13
Last Modified: 12 Dec 2014 09:14
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/10055

Actions (login required)

View Item View Item