Fransisca , Roza Age and Heri , Sunaryanto and Handayani , Hanum (2014) PARTISIPASI PRIA DALAM PENGGUNAAN VASEKTOMI (STUDI KASUS DI KECAMATAN TELUK SEGARA, KOTA BENGKULU). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
I,II,III,III-14-roz.FS.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (4MB) |
|
Archive (Thesis)
IV,V,VI,LAMP,III-14-roz.FS.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (4MB) |
Abstract
Penelitian bertujuan mendeskripsikan faktor sosial-budaya, personal, ekonomi, agama, dan kelembagaan yang mendorong Pasangan Usia Subur (PUS) mengambil keputusan untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dengan menggunakan kontrasepsi vasektomi. Paradigma definisi sosial, khususnya teori aksi digunakan sebagai landasan analisis. Sedangkan pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik wawancara mendalam dan dokumentasi menjadi alat pengumpulan informasi. Informan ditentukan berdasarkan teknik snowball sampling. Penelitian menghasilkan informasi bahwa faktor yaitu sosial-budaya, sosial-budaya, personal, ekonomi, agama, dan kelembagaan tidak lagi menjadi kondisi sosial yang menghambat pria dan pasangannya mengikuti program Keluarga Berencana (KB) vasektomi. Kesertaan yang mendukung pria untuk ber-KB vasektomi adalah: Secara sosial-budaya (Pandangan dan pengetahuan tentang KB serta manfaat dan kelebihannya cukup positif, vasektomi juga bukan lagi hal yang tabu, anak sudah dianggap sebagai beban ekonomi, anak laki-laki dan perempuan sama saja, telah adanya kesamaan gender di keluarga); Secara personal (Kekhawatiran akan punya anak lagi, istri memiliki permasalahan kesehatan, istri tidak cocok dengan alat kontrasepsi, jumlah anak yang dimiliki lebih banyak dari program KB); Secara ekonomi (Ingin survive dari permasalahan ekonomi keluarga, pendapatan tidak mencukupi); Secara agama (Penafsiran ajaran agama yang memungkinkan terbukanya peluang untuk penggunaan vasektomi sebagai perencanaan kelahiran); Secara kelembagaan (Sarana kesehatan yang mendukung Sosialisasi dan konsultasi yang diberikan Cover dari pemerintah untuk free biaya administrasi); Pemahaman kesetaraan gender (Suami berpikir bahwa KB adalah kewajiban bersama, penggunaan kontrasepsi menjadi urusan dan kerjasama antara suami-istri).
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Social & Politics Science > Department of Sociology |
Depositing User: | 033 Darti Daryanti |
Date Deposited: | 29 Dec 2014 08:36 |
Last Modified: | 29 Dec 2014 08:36 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/10174 |
Actions (login required)
View Item |