MODEL PENENTUAN KRITERIA KEBERHASILAN REHABILITASI LAHAN BEKAS TAMBANG DALAM UPAYA OPTIMALISASI LANDUSE PASCA TAMBANG

Wiryono, Wiryono and Hery , Suhartoyo and Ali, Munawar (2015) MODEL PENENTUAN KRITERIA KEBERHASILAN REHABILITASI LAHAN BEKAS TAMBANG DALAM UPAYA OPTIMALISASI LANDUSE PASCA TAMBANG. Project Report. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Bengkulu, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Monograph)
penentuan kriteria keberhasilan reklamasi pasca tambang tahun 2 wiryono hery suhartoyo ali mnawar.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (320kB)

Abstract

Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu model kriteria keberhasilan rehabilitasi lahan bekas tambang yang terukur dan transparan dan berdasar kaidah keilmuan dalam mewujudkan landuse akhir yang berupa ekosistem yang lestari (sustainable ecosystem). Landuse akhir ekosistem bekas tambang harus mengakomodir fungsi lingkungan dan sekaligus fungsi ekonomi sosial, sehingga pemanfaatan areal bekas tambang dapat optimal dan memberi manfaat ke semua pihak serta tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Target khusus yang ingin dicapai pada tahun pertama adalah (1) mengetahui kondisi biogeofisik areal yang terrehabilitasi dalam berbagai umur (chronosequence), yang meliputi : kondisi hidrologi, fisiologi, tanah dan curah hujan, penutupan vegetasi, topografi dan jenis- jenis tumbuhan penyusunnya; (2) mengetahui kondisi ekosistem alami yang tidak terdegradasi sebagai reference untuk penetuan baseline landuse akhir. Untuk mencapai tujuan dan target khusus tersebut digunakan metode penelitian yakni metode survey lingkungan untuk mengetahui kondisi bigeofisik areal bekas tambang yang sudah direhabilitasi, dan pendekatan Chronosequence untuk mengetahui kondisi ekosistem terrehabilitasi dalam berbagai umur. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data pimer diperoleh langsung di lokasi penelitian, sedangkan data sekunder berupa studi pustaka literature dan laporan perusahaan. Data biogeofisik wilayah dipilih secara random dan atau purposive sesuai dengan karakteristik datanya. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pemanfaatan teknik analisa multivariate untuk menganalisa data chronosequence sehingga penentuan faktor penentu dalam dimensi multivariate akan memberikan opsi sebagai dasar model penentuan keberhasilan rehabilitasi lahan bekas tambang. Hasil penelitian pada tahun pertama menunjukkan bahwa pendekatan struktur ekosistem dan fungsi ekosistem dapat dipakai sebagai dasar penentuan criteria keberhasilan rehabilitasi. Struktur ekosistem tegakan Acacia mangium telah menunjukkan trend ke arah reference site. Pengukuran basal area menunjukkan areal terrehabilitasi berumur 16 tahun telah melampaui basal area reference site. Hasil analisa fungsi ekosistem dalam hal kesuburan tanah memperlihatkan masih dalam proses yang lambat sehingga indikator kesuburan tanah masih rendah. Pada tahun kedua, pendekatan chronosequence akan dilengkapi dengan pengukuran tingkat recovery ekosistem di plot-plot permanen yang telah ditentukan pada tahun pertama dan metode analisis Trajectory telah dipakai untuk memperkuat model penentuan keberhasilan rehabilitasi lahan bekas tambang dengan mengetahui dan memahami pemenuhan asumsi- asumsi yang dibuat pada tahun pertama. Hasil menunjukkan perkembangan trajectory ekosistem pada lahan bekas tambang di derah Tanjung Enim masih sangat lambat, oleh karena itu peningkatan kemampuan rehabilitasi perlu dikombinasikan dengan pengkayaan jenis tanaman agar landuse pasca tambang dapat memberi manfaat yang optimal.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: 021 Nanik Rachmawati
Date Deposited: 21 Apr 2015 08:35
Last Modified: 21 Apr 2015 08:35
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/10791

Actions (login required)

View Item View Item