Dewi, Kurnia Harlina and Hidayat, Koto (2016) PENDEKATAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PADA AGROINDUSTRI BERBASIS KOPI DI PROPINSI BENGKULU. In: Semirata BKS PTN Wilayah Barat Bidang Ilmu Pertanian , 13 – 16 April 2009 , Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten.
Archive (Proceeding)
B28 PENDEKATAN SISTEM PENUNJANG.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (326kB) |
Abstract
Propinsi Bengkulu merupakan salah satu sentra Kopi di Indonesia, yang didominasi oleh perkebunan rakyat. Orientasi perkembangan ekonomi propinsi Bengkulu diarahkan berbasis ekonomi pertanian dengan mengacu kepada program pengembangan agribisnis dan agriindustri. Perkembangan ekspor sektor pertanian dalam kurun waktu 1996-1999 menunjukan kenaikan signifikan perolehan devisa ekspor 20.98%, dimana perolehan terbesar dari kopi biji 64.14%. Agar pengembangan agroindustri lebih terarah dibutuhkan pendekatan dengan sistem penunjang keputusan (Jambak,2003). Hasil analisis system agroindustri perkebunan berbasis kopi memerlukan kajian lebih lanjut tentang produk unggulan berbasis kopi di Propinsis Bengkulu sehingga secara sinergis mengarahkan pembangunan agroindustri yang berbasis kerakyatan. Penentuan komoditas produk unggulan berbasis kopi dilakukan dengan mengumpulan informasi dari responden yang telah teridentifikasi dari analisis sistem yang telah diperoleh memalui metode AHP (Analitikal Hirarki Proses). Responden yang dijadi narasumber pada penelitian ini adalah petani kopi, pedagang antara,KUD, instansi pendidikan dan pelatihan, investor, perbankan, pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat. Hasil analisis menunjukan bahwa produk unggulan berbasis kopi yang prospektif dikembangkan di Bengkulu adalah kopi instan, kopi bubuk, kopi decafein dan kopi tablet. Pengolahan kopi instan lebih unggul karena pesaing pasar masih rendah, penguasaan teknologi yang memungkinkan, nilai tambah produk yang lebih tinggi, akan tetapi penggunaan tenaga kerja yang rendah dan dampak lingkungan lebih tinggi. Peluang industri hilir selanjutnya adalah kopi decafein dan kopi tablet yang masih memerlukan penguasaan teknologi oleh pelaku industry. Sedangkan industry kopi bubuk berpeluang dalam industry karena teknologi pengolohan telah dikuasai, tetapi pesaing tinggi. Maka industry hilir pengolahan kopi yang disarankan adalah industry kopi instan.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture |
Depositing User: | 034 Septi Septi |
Date Deposited: | 29 Mar 2016 09:52 |
Last Modified: | 29 Mar 2016 09:52 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/11217 |
Actions (login required)
View Item |