PERBANDINGAN PEMAKAIAN EKSTRAK PROPOLIS DENGAN BIOPLACENTON DALAM PROSES RE-EPITELISASI EPIDERMIS PADA LUKA BAKAR MENCIT (Mus musculus)

Bastari, Bhayu Baruna and Sari, Kartika and Evira, Yunita (2019) PERBANDINGAN PEMAKAIAN EKSTRAK PROPOLIS DENGAN BIOPLACENTON DALAM PROSES RE-EPITELISASI EPIDERMIS PADA LUKA BAKAR MENCIT (Mus musculus). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text
skripsi bhayu baruna b fix.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Latar Belakang: Luka bakar merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Penanganan yang efektif sangat diperlukan dalam mempercepat proses penyembuhan luka bakar. Ekstrak propolis adalah salah satu produk lebah yang memiliki kandungan flavonoid tinggi. Ekstrak propolis berperan sebagai antimikroba, antiinflamasi, antioksidan, dan mempercepat regenerasi jaringan. Ekstrak propolis dapat menstimulasi pembentukan vitronektin, laminin, dan heparin sulfa/heparin yang berperan dalam proses re-epitelisasi epidermis. Metode: Penelitian ini merupakan true experimental study dengan post-test only control group design. Penelitian ini menggunakan hewan coba, yaitu mencit (Mus musculus) galur Swiss webster, sebanyak 12 kelompok dibagi secara random menjadi 3 kelompok kontrol dan 9 kelompok perlakuan. Kemudian setiap mencit dilakukan pembuatan luka bakar pada punggung mencit dan diberikan perlakuan sesuai dengan kelompoknya. Kelompok kontrol tanpa perlakuan apapun, sedangkan kelompok perlakuan terdiri dari 3 kelompok yaitu, kelompok 1 mencit yang diberi ekstrak propolis 5%, kelompok 2 mencit yang diberi ekstrak propolis 10%, kelompok 3 mencit yang diberi bioplacenton. Pengambilan jaringan histopatologi kulit dilakukan pada hari ke-1, 4, dan 21 untuk mengamati proses re-epitelisasi epidermis. Hasil penelitian: Hasil uji statistik one way-ANOVA diikuti uji alternatif Kruskal Wallis selanjutnya dilakukan uji post hoc LSD terhadap ketebalan epitel pada kelompok kontrol dan perlakuan ekstrak propolis 5% dan 10% menunjukan perbedaan bermakna pada hari pengamatan ke-21 dengan rata-rata±SD (K21=28,44±3,52 μm, P121= 37,79±1,78 μm, P221= 62,16±0,36 μm). Sedangkan pada kelompok bioplacenton didapatkan bahwa perlakuan tidak memberikan hasil signifikan pada hari ke-4 (P34 = 14,99 + 0,98). Kesimpulan: Pemberian estrak propolis 5% dan 10% pada luka bakar dapat meningkatkan ketebalan epitel pada hari ke-21. Berdasarkan pengamatan mikroskopis pemberian ekstrak propolis 10% pada hari ke-4 lebih baik dalam meningkatkan ketebalan epitel jika dibandingkan dengan pemberian ekstrak propolis 5%, bioplacenton, dan kontrol. Kata kunci: Luka bakar, ekstrak propolis, penyembuhan luka, re-epitelisasi epidermis.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty Of Medicine
Depositing User: 58 lili haryanti
Date Deposited: 01 Aug 2023 08:53
Last Modified: 01 Aug 2023 08:53
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/13701

Actions (login required)

View Item View Item