KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA MENTOR DENGAN ANAK (Studi tentang Model Komunikasi Antarpribadi yang Berkaitan dengan Proses Belajar Anak Usia Pra Sekolah di Paud Al Irsyad–Al Islamiah Kota Curup Tengah)

Defhany, Defhany and Lely, Arrianie and Dedi, Supriyadi (2012) KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA MENTOR DENGAN ANAK (Studi tentang Model Komunikasi Antarpribadi yang Berkaitan dengan Proses Belajar Anak Usia Pra Sekolah di Paud Al Irsyad–Al Islamiah Kota Curup Tengah). Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB.

[img] Text
Skripsi Defhany-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (8MB)

Abstract

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai umur 6 tahun. Dengan tujuan untuk pemberian rangsangan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani, jasmani dan kemampuan fisik, kemampuan kognitif,afektif, emosional, moral dan agama secara optimal agar anak dapat memenuhi kebutuhan pendidikan lebih lanjut dalam lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis dan kompetitif. Komunikasi antarpribadi yang terjadi antara mentor dengan anak dalam proses belajar anak prasekolah di Paud dengan menggunakan 7 ciri–ciri komunikasi antarpribadi menurut Reardon (1987), Effendy (1986), Peter dan Samovar (1982) yang menyatakan ada 7 ciri–ciri komunikasi antarpribadi yaitu :1) Melibatkan perilaku verbal dan nonverbal.Berkomunikasi dengan cara mengucapkan kata–kata dan bantuan suara, gerak–gerik tangan, 2) Melibatkan perilaku spontan, scripted (naskah) dan contrived (perencanaan). Suatu perilaku spontan ditimbulkan karena manusia dikuasai oleh emosi yang bebas, bebas dari campur tangan kognisi (akal pikiran), perilaku scripted timbul karena reaksi dari emosi terhadap pesan yang diterima jika pada taraf yang terus menerus akan membangkitkan suatu kebiasaan untuk belajar. Sedangkan perilaku contrived timbul karena manusia melakukan sesuatu berdasarkan keputusan yang rasional atau akal pikirannya. 3) Merupakan proses dinamis.Proses komunikasi antarpribadi selalu mengalami perkembangan dan kemajuan akibat perubahaan informasi. 4) Melibatkan umpan balik, interaksi dan koherensi. Kita selalu mengharapkan orang memberikan respon terhadap pesan yang kita sampaikan. Interaksi dalam komunikasi antarpribadi, mengadakan suatu perubahaan pendapat, sikap dan tindakan tertentu. Koherensi yaitu terciptanya suatu benang merah atau jalinan antara pesan–pesan verbal maupun nonverbal yang telah dinyatakan dan akan dinyatakan oleh orang lain. 5) Dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.Tata aturan intrinsik berarti komunikator dan komunikan bisa memusyawarahkan apakah suatu tema pembicaraan dapat dihentikan atau diteruskan. Tatanan ekstrinsik adalah tata aturan yang timbul akibat pengaruh pihak ketiga atau pengaruh situasi dan kondisi sehingga komunikasi antarpribadi harus diperbaiki. 6) Meliputi kegiatan dan tindakan. Komunikator dengan komunikan harus bersama–sama menciptakan kegiatan tertentu yang mengesankan bahwa mereka selalu berkomunikasi antarpribadi. 7) Melibatkan tindakan persuasif. Persuasif merupakan teknik untuk mempengaruhi manusia dengan memanfaatkan atau menggunakan data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikan yang hendak dipengaruhi. 7 ciri–ciri komunikasi antarpribadi menurut Reardon (1987), Effendy (1986), Peter dan Samovar (1982) sebagai teori atau pisau analisis untuk mengetahui dan mendapatkan informasi secara jelas mengenai proses belajar anak prasekolah di Paud. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Interpretif (menggunakan penafsiran). Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa komunikasi antarpribadi antara mentor dalam mengajar kepada anak di Paud terdapat 7 ciri–ciri komunikasi antarpribadi menurut Reardon (1987), Effendy (1986), Peter dan Samovar (1982) diantaranya adalah 1)Kom.Verbal yang digunakan mentor yaitu kata– kata yang mudah, dan bahasa yang lemah lembut, sedangkan Kom. Nonverbal adalah kinesik (ekspresi wajah yang senang), haptik (memegang tangan anak) , proksemik (jarak anak dengan mentor saat belajar) ; 2) pada perilaku spontan (mentor bertindak langsung jika ada anak yang tidak mengerti materi pembelajaran, maka ia tanpa berpikir panjang langsung menghampiri anak kemejanya memberikan contoh bagaimana cara belajarnya), pada scripted / naskah (mentor terus menerus mengarahkan dan membimbing anak dalam belajar pada anak yang kurang mengerti pada pelajaran) sedangkan pada perencanaan/contrived (mentor sebelum mengajar kepada anak,ia harus mengetahui bahan apa yang akan dipelajari oleh anak) ; 3) pada proses dinamis, mentor berkomunikasi dan menerangkan materi pelajaran yang dapat menambah kosa kata dan pengetahuan anak ; 4) melibatkan interaksi edukatif yang tidak hanya menyampaikan pesan berupa materi, melainkan penanaman sikap dan nilai diri peserta didik yaitu anak yang sedang belajar ; 5) dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik (suasana belajar yang menyenangkan tanpa ada perlu paksaan dan keributan); 6) kegiatan pembelajaran yang digemari anak dan mentor sering melakukannya yaitu bernyanyi; 7) mentor membujuk anak dengan bahasa yang lemah lembut dan memegang tangan anak. Dalam komunikasi antarpribadi khususnya komunikasi antarpribadi yang terjadi antara mentor dengan anak dalam proses belajar anak prasekolah di Paud tidak semua berjalan dengan lancar dan pastinya terdapat gangguan. Diantaranya yang peneliti amati adalah adanya gangguan psikologis pada anak yaitu bosan. Sedangkan pada gangguan ekologis yaitu suasana ruangan kelas yang ribut. Model komunikasi antarpribadi antara mentor dengan anak pada proses belajar termasuk kedalam bentuk model interaksional. Mentor dengan anak berinteraksi seperti dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu kepada peserta didik yaitu anak, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menimbulkan pemahaman, wawasan, perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Dengan pembelajaran dapat dimaknai sebagai interaksi antara mentor dengan anak yang dilakukan secara sengaja dan terencana serta memiliki tujuan yang positif. Keberhasilan pembelajaran harus didukung oleh komponen- komponen instuksional yang terdiri dari pesan berupa materi belajar, penyampai pesan, serta latar atau situasi yang kondusif bagi proses pembelajaran.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: J Political Science > JF Political institutions (General)
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Communication
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 16 Nov 2013 22:22
Last Modified: 16 Nov 2013 22:22
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1457

Actions (login required)

View Item View Item