KOMPARASI TINGKAT PEMBELIAN ROKOK PADA PETANI PADI SAWAH DAN NELAYAN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Tri, Endang Wahyuni and Melli, Suryanty and Basuki, Sigit Priyono (2021) KOMPARASI TINGKAT PEMBELIAN ROKOK PADA PETANI PADI SAWAH DAN NELAYAN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
SKRIPSI FULL yunyun.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Merokok merupakan suatu kegiatan yang sangat mudah untuk dijumpai dimana saja. Merokok sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya orang tua, remaja bahkan anak-anak ada yang merokok, baik laki-laki ataupun perempuan. Pada tahun 2014,Indonesia merupakan satu diantara negara berkembang dengan konsumsi rokok terbesar.Indonesia merupakan peringkat keempat setelah China, Rusia, dan Amerika dan menduduki peringkat pertama di dunia dengan persentase perokok laki-laki umur 15 tahun ke atas. Propinsi Bengkulu dinilai sudah masuk kategori darurat rokok. Astuti(2018) menemukan bahwa sekitar 500 ribu penduduk di propinsi Bengkulu adalah perokok aktif. Selain itu ditemukan juga banyak perokok yang bekerja sebagai petani dan nelayan. Sebagaimana diketahui bahwa Kecamatan Pondok Kelapa adalah salah satu sentral perkampungan nelayan. Selain itu, Kecamatan Pondok Kelapa juga banyak yang bermata pencarian sebagai petani, baik petani padi dan buruh pada perkebunan sawit dan karet. Data yang dihimpun dari responden di peroleh bahwa persentase terbesar usia petani padi sawah di desa Sri kuncoro Adalah usia 35-50 tahun sedangkan pada nelayan di desa pondok Kelapa persentase terbesar usia adalah pada usia 35-50 tahun. Berdasarkan nilai pembelian rokok perhari pada petani dan nelayan petani dominan menghabisakan uang rentang Rp 11.500- Rp 18500 perhari, sedangkan pada nelayan dominan menghabiskan uang Rp 5.300- Rp 11.900 perhari Berdasarkan nilai pembelian rokok perbulan petani dan nelayan bahwa 56,6 persen petani mengeluarkan uang rentang Rp 335.500-Rp 542.700 untuk konsumsi rokok dan rata-rata konsumsi rokok pada petani dalam satu bulan adalah Rp 401.010 setiap bulannya. Sedangkan pada nelayan ada 36,6 persen nelayan mengeluarkan uang rentang Rp 128.700-335.400 buntuk konsumsi rokok, dan rata-rata nelayan dalam satu bulan menghabiskan uang Rp 690.000 untuk konsumsi rokok. Berdasarkan hasil uji perbandingan menunjukkan bahwa tingkat pembelian rokok pada petani padi sawah lebih kecil dari tingkat pembelian rokok pada nelayan. Dari uraian dapat disimpilkan bahwa pendapatan harga rokok dan lama pendidikan sangat berpengaruh terjadap tingkat pembelian rokok pada petani padi sawah dan nelayan. Kata Kunci : rokok, petani dan nelayan, tingkat pembelian rokok

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 29 Aug 2023 03:20
Last Modified: 29 Aug 2023 03:20
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/14966

Actions (login required)

View Item View Item