UPAYA REVITALISASI TRADISI GOTONG ROYONG MELALUI PERATURAN DESA (PERDES) (Studi Kasus Di Desa Talang Tengah 1, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah)

Jumadi , Wanha and yuplahan , Gumay and Desy , Afrita (2012) UPAYA REVITALISASI TRADISI GOTONG ROYONG MELALUI PERATURAN DESA (PERDES) (Studi Kasus Di Desa Talang Tengah 1, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah). Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB.

[img] Text
Skripsi Wanha Jumadi FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya revitalisasi tradisi gotong royong didesa Talang Tengah 1, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya revitalisasi tradisi gotong royong didesa Talang Tengah 1, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah dalam pelaksanaan kegiatan gotong royong tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan analisa deskriptif. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan purposive (purposive sampling). Jumlah keseluruhan Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 11 (sebelas) orang masyarakat di Desa Talang Tengah 1, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah dengan kreteria informan tersebut telah ditentukan atau ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan didesa Talang Tengah 1, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah, ada 3 (tiga) bentuk gotong royong yang masih dijalankan oleh masyarakat, gotong royong tersebut adalah gotong royong pesta pernikahan atau perkawinan, gotong royong bersih desa atau gerakan Jum’at bersih dan gotong royong pembangunan rumah. Dari 3 (tiga) bentuk gotong royong tersebut pelaksanaannya gotong royong yang sering dilakukan adalah gotong royong pesta pernikahan, gotong royong yang sudah lama tidak dilakukan adalah gotong royong pembangunan rumah, dan gotong royong yang masih dilakukan tetapi dalam pelaksanaannya sudah lama tidak dijalankan adalah gotong royong bersih desa atau gerakan Jum’at bersih. Alasan yang mendasari masyarakat tidak berkeinginan untuk melaksanakan gotong royong ini adalah dalam pembentukan Peraturan Desa (PERDES) masyarakat tidak dilibatkan, kurang tegasnya Pemerintah Desa (PEMDES) dalam penegakan sanksi terhadap Kepala Keluarga (KK) yang telah melanggar peraturan gotong royong ini, tidak adanya kejelasan tempat (sosialisasi) setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan. Dari 3 (tiga) bentuk gotong royong tersebut hanya gotong royong bersih desa atau gerakan Jum’at bersih yang diatur oleh Pemerintahan Desa (PEMDES) dalam materi Peraturan Desa (PERDES) desa Talang Tengah 1 dan sanksi desa yaitu tertuang pada Pasal 10 Peraturan Desa Talang Tengah 1. Oleh karena itu, guna mendapatkan hasil peraturan yang berjalan sesuai dengan instrumennya, diharapkan kepada pemerintah baik yang ada di Provinsi, Kabupaten, Desa, dalam suatu perencanaan yang tujuannya untuk pembangunan masyarakat diharapkan dilakukan dengan jalan partisipasi. Peraturan Desa (PERDES) yang dibuat haruslah berdasarkan kebutuhan masyarakat bukan sekedar formalitas saja. Keikutsertaan masyarakat (partisipasi) dalam perencanaan akan menentukan arah pembanguan dari desa tersebut.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Social Welfare
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 17 Nov 2013 03:49
Last Modified: 17 Nov 2013 03:49
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1497

Actions (login required)

View Item View Item