RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG TERHADAP DOSIS PUPUK KOTORAN SAPI DAN FREKUENSI PENYIANGAN PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN KEDELAI HITAM

Bela, Yolanda and Edhi, Turmudi and Widodo, Widodo (2021) RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG TERHADAP DOSIS PUPUK KOTORAN SAPI DAN FREKUENSI PENYIANGAN PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN KEDELAI HITAM. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
Skripsi - Bela Yolanda (E1J017109).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan pokok kedua setelah padi yang sehari-hari produknya digunakan sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Kebutuhan terhadap komoditas pangan berupa jagung terus meningkat pesat dari tahun ke tahun karena tingginya permintaan terutama dari industri peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk kotoran sapi yang tepat pada setiap frekuensi penyiangan bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada sistem tumpangsari dengan kedelaihitam, untuk mendapatkan dosis pupuk kotoran sapi yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada sistem tumpangsari dengan kedelai hitam dan untuk mendapatkan frekuensi penyiangan yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2021 berlokasi di Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan desain percobaan Rancangan Split Plot dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama berupa frekuensi penyiangan sebagai petak utama (Main Plot) yaitu G0= Tanpa Penyiangan, G1= Penyiangan 1x (Umur 2 MST) dan G2= Penyiangan 2x (Umur 2 MST dan 5 MST). Faktor kedua berupa dosis pupuk kotoran sapi sebagai anak petak (Sub Plot) yaitu P0= 0ton/ha, P1= 5 ton/ha, P2= 10 ton/ha dan P3= 15 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan respon luas daun total pertanaman jagung terhadap dosis pupuk kotoran sapi berbeda untuk setiap frekuensi penyiangan. Pada perlakuan tanpa penyiangan dan penyiangan 2 kali, luas daun total tertinggi dihasilkan pada dosis pupuk kotoran sapi 15 ton/ha, tetapi pada penyiangan 1 kali, luas daun total tertinggi pada dosis pupuk kotoran sapi 10 ton/ha. Pemberian pupuk kotoran sapi hingga dosis 15 ton/ha tidak dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada sistem tumpangsari dengan kedelai hitam. Frekuensi penyiangan yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung tertinggi pada sistem tumpangsari dengan kedelai hitam adalah penyiangan 2 kali, meskipun tidak berbeda dengan penyiangan 1 kali.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 29 Aug 2023 03:58
Last Modified: 29 Aug 2023 03:58
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/14982

Actions (login required)

View Item View Item