Siti, Oktaviani and Marlin, Marlin and Edhi, Turmudi (2021) PENGARUH KONSENTRASI BENZIL AMINO PURIN (BAP) TERHADAP PEMBUNGAAN DAN PEMBENTUKAN BIJI TIGA VARIETAS BAWANG MERAH DI DATARAN TINGGI. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
SKRIPSI_SITI OKTAVIANI_E1J017078.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (3MB) |
Abstract
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat penting bagi masyarakat, selain banyak digunakan sebagai campuran bahan masakan bawang merah juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Bawang merah dalam pengembangannya di Indonesia dilakukan secara vegetatif dengan menggunakan umbi bibit yang memiliki kelemahan, adapun alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan benih botani bawang merah atau True Shallot Seed (TSS). Peningkatan pembungaan dan pembentukan biji perlu dilakukan karena masih rendahnya produksi benih TSS salah satunya dapat dilakukan dengan menambahkan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Salah satu zat pengatur tumbuh golongan sitokinin yaitu BAP yang diaplikasikan ke tiga varietas bawang merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi optimal BAP terhadap pembungaan dan pembentukan biji pada tiga varietas bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2020 yang bertempat di lahan pertanian Kelurahan Simpang Nangka, Selupu Rejang, Rejang Lebong. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi Benzyl Amino Purine (BAP) yang terdiri dari 4 taraf 0 ppm, 25 ppm, 50 ppm dan 75 ppm dan faktor kedua adalah varietas diantaranya Bima brebes, Tajuk dan Super Philip. Maka diperoleh 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga memperoleh 12 x 3 = 36 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian BAP tidak mampu meningkatkan pembungaan dan biji pada tiga varietas bawang merah, namun terdapat interaksi pada umur muncul bunga dan diameter umbel. Perlakuan tanpa pemberian BAP menghasilkan rata-rata tinggi tanaman lebih tinggi pada 8 MST, bobot segar umbi per tanaman dan diameter umbel. Ketiga varietas bawang merah menunjukkan pola pertumbuhan yang seragam dan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 29 Aug 2023 07:06 |
Last Modified: | 29 Aug 2023 07:06 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15027 |
Actions (login required)
View Item |