EKSPLORASI, IDENTIFIKASI, DAN MEKANISME ANTAGONISME CENDAWAN ENDOFIT TANAMAN CABAI TERHADAP PATOGEN Fusarium oxysporum

Restu, Aminningsih and Tunjung, Pamekas and Hendri, Bustaman (2021) EKSPLORASI, IDENTIFIKASI, DAN MEKANISME ANTAGONISME CENDAWAN ENDOFIT TANAMAN CABAI TERHADAP PATOGEN Fusarium oxysporum. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
Skripsi_Restu_Aminningsih[1].pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sering dibudidayakan di Indonesia. Terjadi penurunan produksi cabai yang disebabkan oleh gangguan penyakit salah satunya layu fusarium akibat patogen Fusarium oxysporum. Upaya pengendalian ramah lingkungan menggunakan cendawan endofit dapat menjadi solusi. Cendawan endofit merupakan cendawan yang hidup di dalam relung tanaman dan mampu membantu tanaman terhindar dari serangan patogen dan memberikan respon baik dalam pertumbuhan tanaman. Belum pernah dilaporkan cendawan endofit tanaman cabai dari provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, peneitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi, mengidentifikasi, dan mengamati mekanisme antagonisme cendawan endofit pada tanaman cabai terhadap patogen Fusarium oxysporum. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember 2020 – Maret 2021 di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian diawali dengan eksplorasi pada 2 lokasi pertanaman cabai di desa Pekik Nyaring, Kelurahan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah.Sampel tanaman sehat diisolasi dengan mengambil bagian tanaman yang sehat terdiri dari batang, daun, dan ranting. Selanjutnya dilakukan identifikasi. Selanjutnya tahapan penelitian meliputi pengambilan sampel tanaman cabai, isolasi cendawan endofit, isolasi cendawan patogen Fusarium oxysporum, karakterisasi cendawan endofit dan patogen, uji biakan ganda, uji patogenesitas cendawan endofit. Hasil penelitian diperoleh 11 isolat cendawan endofit yang terdiri dari 7 isolat berasal dari lokasi kebun 1 dan 4 isolat berasal dari lokasi kebun 2. Perbedaan karakteristik lingkungan kedua lokasi mempengaruhi jumlah isolat yang diperoleh juga berbeda. Sebelas isolat yang diperoleh terdapat enam isolat yang mampu teridentifikasi dan lima isolat yang belum dapat teridentifikasi yaitu: 3 isolat Curvularia sp., 2 isolat Rhizoctonia sp., dan 1 isolat Fusarium sp. Rhizoctonia sp. memiliki daya hambat tertinggi sebesar 50% terhadap patogen Fusarium oxysporum. Hasil uji mekanisme antagonisme dari seluruh isolat memiliki kemampuan mekanisme antagonisme yang berbeda-beda. Seluruh isolat mampu melakukan kompetisi antar ruang, nutrisi dan oksigen. Isolat yang melakukan mekanisme antibiosis yaitu: CE3, CE4, CE6, CE7, CE8, CE9, CE10, CE11. Sedangkan isolat yang melakukan mekanisme hiperparasitisme yaitu: CE1, CE2, CE5, CE9, dan CE10. Hasil uji patogenesitas menunjukkan hanya isolat Rhizoctonia sp. yang tidak menghasilkan bercak pada bibit tanaman cabai. Kata Kunci: Cendawan endofit, Fusarium oxysporum, Tanaman cabai

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 04 Sep 2023 07:09
Last Modified: 04 Sep 2023 07:09
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15294

Actions (login required)

View Item View Item