Yopi Dede Rachmadana, Dede Rachmadana and Priyono, Prawito and Kanang, Setyo Hindarto (2021) ANALISIS PERUBAHAN KEKRITISAN DAERAH RESAPAN PADA DAS MUSI HULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
Skripsi_Yopi Dede Rachmadana_E1F017038.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Salah satu elemen terpenting dari sistem tata air dalam konsep hidrologi adalah Daerah Aliran Sungai. DAS merupakan keseluruhan kawasan pengumpul suatu sistem tunggal. DAS dibatasi oleh topografi pemisah air yang terkeringkan oleh sungai atau sistem saling berhubungan sedemikian rupa sehingga semua aliran sungai yang jatuh di dalam akan keluar dari saluran lepas tunggal dari wilayah tersebut. Perubahan fungsi lahan di sekitar DAS dapat mengakibatkan memburuknya kondisi tata air. Alihfungsi lahan sebagai salah satu bentuk pemanfaatan SDA oleh masyarakat pada DAS Musi Hulu terus terjadi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini akan berdampak pada fungsi DAS, sehingga kajian tentang fungsi lahan dan dampaknya di DAS Musi Hulu penting untuk dilakukan karena dampaknya tidak hanya terjadi di bagian hulu tetapi pada bagian hilirnya juga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2020 sampai November 2020 di DAS Musi Hulu seluas 60.616,4 ha dan analisis sampel tanah di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Metode yang digunakan yaitu skoring dan overlay, dengan menggunakan data kemiringan lereng, hujan infiltrasi dan jenis tanah sebagai infiltrasi potensial dan data penggunaan lahan sebagai infiltrasi aktual. Hasil penelitian berupa data kekritisan daerah resapan yang mana bertambahnya kondisi kritis pada tahun 2020. Pada tahun 2015 terdapat 4 kelas kondisi kekritisan daerah resapan yaitu baik, normal alami, mulai kritis dan agak kritis sedangkan pada tahun 2020 terdapat 5 kelas kondisi kekritisan daerah resapan yaitu baik, normal alami, mulai kritis, agak kritis dan kritis. Perubahan yang terjadi berupa kondisi baik sebesar 5,1%, normal alami sebesar 0,8%, mulai kritis sebesar 0,7%, agak kritis sebesar -7,0% dan kritis sebesar 0,4%. Arahan konservasi yang direkomendasikan berupa reboisasi rendah pada kawasan hutan yang masih asri seluas 23,6%, reboisasi intensif pada kawasan hutan yang sudah menjadi APL seluas 1,7%, agroforestri sederhana pada APL dengan kemiringan lereng8 - 25% seluas 55,8%, agroforestri alley cropping pada APL dengan kemiringan lereng 25 – 40% seluas 2,3% dan penghijauan lingkungan pada areal pemukiman seluas 6,6%.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Soil Science |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 06 Sep 2023 04:32 |
Last Modified: | 06 Sep 2023 04:32 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15424 |
Actions (login required)
View Item |