Kenny, Leonardo Dinata and Heri, Dwi Putranto and Being, Brata (2021) STUDI RASIO SEKS TERHADAP TINGKAH LAKU MATCHMAKING BURUNG MURAI BATU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
skripsi cetak wisuda kenny.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (1MB) |
Abstract
Tingkah laku matchmaking burung murai batu merupakan seluruh aktivitas reproduksi yang dilakukan burung murai batu dari awal penjodohan, pendekatan sampai dengan burung murai batu berjodoh (siap untuk disatukan ke dalam kandang penjodohan). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan tingkah laku matchmaking burung murai batu (Copsychus malabaricus) dengan menggunakan rasio seks 1: 1 (1 jantan 1 betina) dan rasio seks 1: 2 (1 jantan 2 betina). Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 sampai Februari 2021 di Jalan Muhajirin 14 Kel. Padang Nangka, Kec. Singgaran Pati, Kota Bengkulu. Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu tingkah laku burung murai batu jantan berupa jantan mendekati betina dan jantan berdampingan dengan betina, dan tingkah laku burung murai batu betina berupa betina mendekati jantan dan mengangkat ekor memperlihatkan kloaka. Burung murai batu jantan yang digunakan 4 ekor dan burung murai batu betina berjumlah 6 ekor kurang lebih 12 bulan. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Data hasil penelitian memperlihatkan bahwa burung murai batu jantan pada perlakuan rasio seks 1: 1 melakukan aktifitas mendekati burung betina lebih sering (6,97 kali/hari selama periode penjodohan) dan lebih lama (151,20 detik/hari selama periode penjodohan), serta melakukan aktifitas berdampingan dengan betina lebih sering (4,93 kali/hari selama periode penjodohan) dan lebih lama (72,81 detik/hari selama periode penjodohan) dibandingkan jantan rasio seks 1: 2. Selanjutnya, burung murai batu betina pada perlakuan seks rassio 1: 1 melakukan aktifitas mendekati burung jantan lebih sering (6 kali/hari selama periode penjodohan) dan mengangkat ekor memperlihatkan kloaka pada hari yang lebih cepat (15 hari) dan lebih lama (22 hari) dibandingkan betina rasio seks 1: 2. Perlakuan rasio seks 1: 1 menyebabkan burung murai batu jantan dan betina melakukan tingkah laku matchmaking lebih sering dan lebih lama durasinya.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Animal Science |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 07 Sep 2023 03:21 |
Last Modified: | 07 Sep 2023 03:21 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15504 |
Actions (login required)
View Item |