INTRODUCTION OF INDIGENOUS ARBUSCULAR MYCORRHIZAL FUNGUS AND RHIZOBIA FOR INCREASING OF SOYBEAN GROWTH AND YIELD IN AN ULTISOL OF BENGKULU

Bertham, Yudhi H. and C. , Kusmana and Y., Setiadi and I. , Mansur and D. , Sopandie (2005) INTRODUCTION OF INDIGENOUS ARBUSCULAR MYCORRHIZAL FUNGUS AND RHIZOBIA FOR INCREASING OF SOYBEAN GROWTH AND YIELD IN AN ULTISOL OF BENGKULU. JIPI, 7 (2). pp. 94-103. ISSN 1411-0067

[img]
Preview
Text (Journal)
94JIPI-2005.PDF - Published Version
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (641kB) | Preview
Official URL: http://fa[perta.unib.ac.id

Abstract

Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan varietas-varietas kedelai tahan naungan untuk agroforestri, sebuah penelitian telah dilaksanakan untuk menemukan varietas kedelai yang memiliki respon tinggi terhadap inokulasi cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dan rhizobia. Penelitian faktorial dilaksanakan di rumah kaca menggunakan rancangan acak lengkap diulang 3 kali dengan tanah Ultisol lapis atas (top soil) dari Propinsi Bengkulu digunakan sebagai medium tumbuhnya. Faktor pertama adalah varietas kedelai, masing-masig adalah Wilis, Pangrango dan Ceneng. Faktor kedua adalah inokulasi CMA masing-masing adalah Acaulospora sp, Gigaspora margarita, Glomus etunicatum and Glomus manihotis. Faktor ketiga adalah inokulasi rhizobia dengan strain TEKR 6.29 dan KLKR 5.31. Isolat-isolat CMA dan rhizobia terpilih diperoleh dari penelitian sebelumnya dan diambil dari rizosfir kedelai yang bertumbuh pada tanah Ultisol Bengkulu. Seluruh perlakuan diberi pupuk dasar berupa 1 ton ha-1 pupuk kandang dan semua perlakuan pupuk hayati diberi pupuk dasar berupa 20 kg ha-1 Urea, 20 kg ha-1 SP36 dan 60 kg ha-1 KCl. Sebagai perlakuan kontrol adalah tanah yang diberi pupuk kimia (80 kg ha-1 Urea, 80 kg ha-1 SP36 dan 60 kg ha-1 KCl). Hasil penelitian menunjukkan adanya kombinasi spesifik antara varietas kedelai dengan spesies CMA dan strain rhizobia. Wilis akan memberikan respon tertinggi jika dipasangkan dengan CMA Acaulospora sp – rhizobia TEKR 6.29, Gl. etunicatum – KLKR 5.31, Gl. manihotis- KLKR; Pangrango dengan CMA Acaulospora sp – rhizobia TEKR 6.29, Gl. manihotis – KLKR 5.31; dan Ceneng dengan CMA Gi. margarita – rhizobia TEKR 6.29, Gl. etunicatum- KLKR 5.31, Gl. etunicatum – TEKR 6.29, Gl. manihotis – KLKR 5.31, dan Gl. manihotis – TEKR 6.29. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Ceneng memberikan respon yang lebih konsisten dibandingkan dengan dua varietas lainnya dan lebih cocok berpasangan dengan semua CMA dan rhizobia yang diuji dalam penelitian ini.

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Journal
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 06 May 2012 09:46
Last Modified: 06 May 2012 09:46
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/157

Actions (login required)

View Item View Item