Janter, Parulian Manola and Marulak, Simarmata and Eko, Suprijono (2022) PENGUJIAN DOSIS HERBISIDA PARAQUAT UNTUK PENGENDALIAN GULMA RUMPUT BELULANG (Eleusine indica) AKSESI BENGKULU DAN CURU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
Skripsi Janter (E1J017120).pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Rumput belulang (Eleusine indica) merupakan gulma yang ditemukan hampir di semua pertanaman ataupun budidaya tanaman, terutama pada areal perkebunan tanaman tahunan seperti karet dan kelapa sawit. Pertumbuhan gulma ini sangat menggangu areal produksi tanaman yang menghasilkan dan belum menghasilkan, serta pada pembibitan. Untuk mengendalikan nya petani menggunakan herbisida paraquat. Penggunaan herbisida tertentu yang berlebihan dapat mengakibatkan gulma menjadi resisten. Faktor penyebab gulma menjadi resisten adalah munculnya biotipe diantara populasi yang sensitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi daya resisten rumput belulang serta menentukan dosis herbisida paraquat yang dapat digunakan untuk mengendalikan rumput belulang. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juni 2021 di Kebun Percobaan Medan Baru, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), dengan dua faktor yaitu dosis herbisida paraquat dan aksesi. Dosis paraquat terdiri dari 6 taraf 0 L/ha; 0,5 L/ha; 1 L/ha; 2 L/ha; 4 L/ha; 8 L/ha, dan dua aksesi gulma rumput belulang asal Bengkulu dan Curup. Menghasilkan 12 kombinasi dan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga percobaan ini terdiri dari 36 unit percobaan. Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan analisis varian (ANAVA) taraf 5%. Hasil menunjukan bahwa antar perlakuan yang tidak berpengaruh nyata, untuk mendapatkan kurva respon dengan persamaan semi linier yang diuji dengan regresi. Hasil penelitian menunjukan herbisida paraquat dosis 8 L/ha paling baik menekan pertumbuhan gulma. Ketahanan gulma hanya 1% pada aksesi Curup dan 45% pada aksesi Bengkulu. Dilihat dari data bahwa tingkat resistensi aksesi Bengkulu lebih tinggi dibandingkan dengan aksesi Curup. Untuk mematikan 50% dari populasi gulma rumput belulang membutuhkan 5,49 L/ha yang melebihi dosis yang dianjurkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 11 Sep 2023 08:09 |
Last Modified: | 11 Sep 2023 08:09 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15708 |
Actions (login required)
View Item |