Ayu Syafitri Pratiwi Kosim, Raden and Rasianna , Br. Saragih and Susri , Adeni (2012) Komunikasi Terapeutik Perawat pada Penderita Gangguan Jiwa di RSJ Soeprapto Daerah Bengkulu. Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB.
Text
Skripsi R.A. Syafitri Pratiwi KS FE-2.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (3MB) |
Abstract
Komunikasi tetap menjadi salah satu hal yang paling penting dalam upaya pengobatan dan penyembuhan pasien. Dalam proses keperawatan jiwa, komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku pasien guna mencapai tingkat kesehatan jiwa yang fungsional. Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien, dimana komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang bertujuan untuk penyembuhan pasien. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana bentuk penerapan komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat terhadap penderita gangguan jiwa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan teori komunikasi yang pragmatis dari teori relationship dalam menganalisis bentuk penerapan komunikasi terapeutik. Selain itu, penelitian ini juga memaparkan hambatan yang dialami oleh perawat dalam proses penerapan komunikasi terapeutik terhadap penderita gangguan jiwa selama rehabilitasi serta cara mengatasinya. Peneliti mengungkap lebih dalam tindakan komunikasi perawat dalam penerapan komunikasi terapeutik oleh perawat terhadap penderita gangguan jiwa dari tahap pra-saat-pasca rehabilitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat memberikan perawatan dengan tindakan komunikasi baik verbal atau pun nonverbal. Komunikasi terapeutik diberikan melalui perhatian, percakapan, dan keramahan dalam setiap suasana yang diciptakan selama proses perawatan. Peneliti juga menemukan hambatan yang dialami perawat selama proses penerapan komunikasi teraeutik dimana hambatan terbesar banyak perawat temui pada tahap awal (pra rehabilitasi). Hal itu dikarenakan, kepercayaan yang belum terbina dengan baik diantara perawat dan pasien sehingga komunikasi yang diterapkan perawat sering tidak tersampaikan dengan baik. Perawat bersikap hangat, tulus, empati dan penuh kesabaran untuk mengatasi setiap hambatan yang dialami hingga terjalin kepercayaan dari pasien. Komunikasi terapeutik menjadi lebih efektif diterapkan setelah adanya kepercayaan dari penderita gangguan jiwa terhadap perawat.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | Faculty of Social & Politics Science > Department of Communication |
Depositing User: | 012 Adek Adek |
Date Deposited: | 18 Nov 2013 17:20 |
Last Modified: | 18 Nov 2013 17:20 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1619 |
Actions (login required)
View Item |