Ade, Kurniawan and Herry, Gusmara and Eko, Suprijono (2020) RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMPOS JANGKOS DAN PUPUK FOSFOR PADA ULTISOL. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
SKRIPSI - ADE KURNIAWAN.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Jagung manis merupakan salah satu bahan pangan yang disukai oleh masyarakat karena memiliki rasa yang manis dan enak serta bermanfaat bagi kesehatan. Namun produksi jagung manis di Bengkulu mengalami penurunan. Seiring dengan kebutuhan jagung di Indonesia yang semakin meningkat maka diperlukan upaya budidaya jagung manis yang tepat. Untuk meningkatkan produksi jagung manis salah satunya melalui perluasan areal tanam. Ultisol merupakan lahan marjinal yang memiliki kendala sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang buruk. Kondisi tersebut dapat diperbaiki dengan memanfaatkan bahan amelioran tanah yang salah satunya adalah pemberian bahan organik yang bersumber dari kompos Jangkos. Pemberian kompos Jangkos dan pupuk P2O5 diharapkan mampu meningkatkan produktivitas Ultisol. Hal tersebut akan berdampak pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) megetahui interaksi antara kompos Jangkos kelapa sawit dan dosis P2O5 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, (2) mendapatkan dosis P2O5 optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, dan (3) mendapatkan dosis kompos Jangkos kelapa sawit optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2018 sampai dengan Maret 2019 di Desa Tanah Rekah Kecamatan Mukomuko Utara, Kabupaten Mukumuko, Provinsi Bengkulu, dengan jenis tanah Ultisol pada ketinggian ±25 m dpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor, yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah dosis kompos Jangkos yang terdiri atas 3 taraf, yaitu : 0 ton ha-1 , 5 ton ha-1 , dan 10 ton ha-1 . Faktor kedua adalah dosis pupuk P2O5 yang terdiri atas 3 taraf, yaitu : 0 kg P2O5 ha-1 , 50 kg P2O5 ha-1 , dan 100 kg P2O5 ha-1 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos Jangkos dosis 5 dan 10 ton ha-1 meningkatkan efek pupuk P2O5 hingga dosis 100 kg ha-1 secara linier terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis, kecuali pada diameter tongkol berkelobot dan diameter tongkol tanpa kelobot. Dosis optimum P2O5 66 kg ha-1 menghasilkan diameter tongkol maksimal 4,55 cm. Jika disubstitusikan kedalam persamaan regresi yang terbentuk maka dosis tertinggi kompos jangkos 10 ton ha-1 menghasilkan bobot tongkol tanpa kelobot seberat 163,29 g tongkol-1 atau setara dengan 4,33 ton ha -1 . Peningkatan dosis kompos jangkos hingga 10 ton ha-1 masih bersifat linier terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Jika disubstitusikan kedalam persamaan regresi yang terbentuk maka dosis pupuk P2O5 sebanyak 100 kg ha-1 menghasilkan bobot tongkol tanpa kelobot sebesar 194,29 g tongkol-1 atau setara dengan 5,15 ton ha-1 .
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 03 Oct 2023 08:20 |
Last Modified: | 03 Oct 2023 08:20 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/16592 |
Actions (login required)
View Item |