PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP DEPOSISI LEMAK BROILER

Hindrianti, Hindrianti and Yosi, Fenita and Warnoto, Warnoto (2022) PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP DEPOSISI LEMAK BROILER. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
SKRIPSI _HINDRIANTI E1C018093 CD.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Protein hewani yang dibutuhkan manusia salah satunya berasal dari ayam pedaging, akan tetapi daging broiler mengandung lemak dan kolesterol tinggi yang dapat memberikan efek buruk bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah banyak secara terus￾menerus. Penurunan lemak merupakan salah satu fokus yang dilakukan dalam penelitian komoditas ternak ayam pedaging. Tepung daun kelor dapat digunakan untuk penurunan lemak broiler. Pemberian daun kelor pada level 3%-12% dapat mengurangi deposisi lemak broiler, sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun kelor (moringa oleifera) fermentasi dalam ransum terhadap deposisi lemak broiler. Penelitian telah dilaksanakan pada 20 Agustus sampai 25 September 2021, berlokasi di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan dan laboratorium Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan, 5 ulangan dan disetiap ulangan terdiri dari 8 ekor broiler, 40 ekor untuk setiap perlakuan dan 160 ekor untuk total semua perlakuan, level kelor yang digunakan P0: Kontrol ( menggunakan 0% tepung daun kelor fermentasi), P1 : Ransum menggunakan 5% tepung daun kelor fermentasi, P2: Ransum menggunkan 10% tepung daun kelor fermentsi, P3: Ransum menggunkan 15% tepung daun kelor fermentasi. Variabel yang diamati adalah persentase lemak abdomen, lemak sartorial, lemak gizzard, lemak jantung, lemak proventikulus, dan lemak leher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap lemak abdomen, lemak sartorial dan lemak proventrikulus (P<0,05), akan tetapi perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap lemak gizzard, lemak jantung, dan lemak leher (P>0,05). Persentase lemak abdomen berkisar 0,334-0,441%, lemak sartorial berkisar 0,163-0,217%, dan lemak proventrikulus berkisar 0,024-0,038%, lemak gizzard 0,263-0,320%, lemak jantung berkisar 0,026-0,036%, lemak leher berkisar 0,020-0,031%. Hasil analisis ragam penggunaan tepung daun kelor fermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap lemak abdomen dengan persentase P0, P1, dan P2 tidak berbeda nyata, tetapi P0 berbeda nyata dengan P3, sedangkan P1, P2, dan P3 tidak berbeda nyata. Hasil analisis ragam lemak sartorial yang menggunaan tepung daun kelor fermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase P0 tidak berbeda nyata dengan P1, tetapi P0 berbeda nyata dengan P2 dan P3, sedangkan P1 tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3. Hasil analisis ragam lemak proventrikulus menggunaan tepung daun kelor fermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase P0 tidak berbeda nyata dengan P1 dan P2, tetapi P0 berbeda nyata dengan P3, sedangkan P1, P2 dan P3 tidak berbeda nyata. Disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun kelor (Moringa oleifera) fermentasi lavel 15% dapat menurunkan lemak abdomen dan lemak proventrikulus, sedangkan tepung daun kelor fermentasi level 10-15% dapat menurunkan lemak sartorial, tetapi penggunaan sampai level 15% tidak dapat menurunkan lemak gizzard, lemak jantung, dan lemak leher broiler.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 03 Oct 2023 08:45
Last Modified: 03 Oct 2023 08:45
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/16598

Actions (login required)

View Item View Item