PENGUJIAN LANJUTAN FORMULASI SENYAWA PERANGSANG TUMBUH AKAR TERHADAP PERTUMBUHAN STEK CABAI HIBRIDA (Capsicum annuum L.)

Oktavia, Henggraini and Dwi, Wahyuni Ganefianti and Atra, Romeida (2020) PENGUJIAN LANJUTAN FORMULASI SENYAWA PERANGSANG TUMBUH AKAR TERHADAP PERTUMBUHAN STEK CABAI HIBRIDA (Capsicum annuum L.). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
OKTIVIA HENGGRAINI (E1J014167).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Varietas hibrida dihasilkan melalui persilangan dua tetua terpilih. Benih yang dihasilkan akan memiliki produktivitas yang tinggi dan seragam, tetapi petani tidak dapat menghasilkan produktivitas tanaman yang tinggi dan seragam jika menggunakan benih hasil tanaman F1 karena adanya segregasi, sehingga petani selalu tergantung pada produsen benih. Perbanyakan tanaman melalui stek pucuk akan menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya. Untuk merangsang perakaran pada stek pucuk digunakan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) berupa auksin. Auksin dalam bentuk sintetik antara lain Indole Butyric Acid (IBA) dan Napthalene Acetic Acid (NAA), dan 2,4 D. Untuk itu, percobaan menggunakan stek pucuk dan hormon perangsang akar sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula terbaik bagi perakaran stek cabai hibrida. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan Desember 2019 di Perumahan Rakyat Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan lima ulangan, empat tanaman perulangan. Perlakuannya adalah: F1 = 1 ppm 2,4 D + 1 ppm IBA, F2 = 1 ppm 2,4 D + 10 ppm IBA, F3 =1 ppm IBA + 10 ppm NAA, F4 = 10 ppm IBA + 1 ppm NAA, F5 = 1 ppm 2,4 D + 1 ppm NAA + 5 ppm IBA, F0 = Tanpa diberi ZPT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan F1 (1 ppm 2,4 D + 1 ppm IBA) menghasilkan persentase stek hidup tertinggi, perlakuan F5 (1 ppm 2,4 D + 1 ppm NAA + 5 ppm IBA) menghasilkan jumlah cabang dikotom tertinggi, bobot basah dan kering akar terberat, perlakuan F4 (10 ppm IBA + 1 ppm NAA) menghasilkan jumlah dan volume akar tertinggi, bobot basah dan kering batang terberat, serta umur berbunga tercepat.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 05 Oct 2023 02:04
Last Modified: 05 Oct 2023 02:04
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/16643

Actions (login required)

View Item View Item