Okto Meri Gutuperti, Mon and Dedi, Supriyadi and Dwi, Aji Budiman (2010) ANALISIS IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG PENYIARAN NOMOR 32 TAHUN 2002 PADA PEMBERITAAN PENGEMBOMAN MEGA KUNINGAN DI PROGRAM BERITA LIPUTAN 6 STASIUN SCTV. Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB.
Text
mon skripsi-2.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (1MB) |
Abstract
Peristiwa pengeboman kawasan Mega Kuningan pada tanggal 17 Juli 2009 lalu, tepatnya di hotel Ritz Carlton dan J.W. Marriot Jakarta. Merupakan peristiwa pengeboman kedua setelah pengeboman tahun 2003 lalu. Peledakan tersebut tidak hanya berpengaruh di kawasan yang terkena ledakan saja, tetapi juga berpengaruh pada seluruh wilayah di kawasan Indonesia. Sehingga pasca bom tersebut meledak hampir di seluruh wilayah indonesia melakukan simulasi bom, untuk mengantisipasi apabila ledakan bom terjadi di kawasan lain dari wilayah Indonesia. Semua stasiun televisi nasional di Indonesia menyiarkan terus menerus berita peledakan itu tidak hanya televisi yang bersegmen berita akan tetapi televisi yang bersegmen hiburanpun menyajikannya, salah satunya SCTV sebagai televisi yang menyajikan tayangan sinetron terbanyak di Indonesia turut andil menyiarkan berita tersebut. Tentunya berita itu harus mendapatkan penyaringan berdasarkan undang –undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 terkait dengan peliputan. Penelitian ini berupa deskripsi kualitatif yakni peneliti menggambarkan dan menjelaskan hasil analisis berita pengeboman dari tanggal 17 Juli sampai dengan 23 Juli 2009, di program berita liputan 6 stasiun SCTV yang berpedoman pada undang-undang penyiaran Nomor 32 Tahun 2002. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi video dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak semua pasal yang ada di undang- undang penyiaran mengenai kegiatan jurnalistik dapat di implementasikan hal tersebut dikarenakan 3 hal yakni pertama (1) karena reporter yang tidak paham terhadap kode etik jurnalistik dan P3&SPS, kedua (2) kepentingan pemilik modal, ketiga (3) pemenuhan keinginan audien media. Sementara perilaku penyiaran juga tidak terimplementasikan sepenuhnya karena pertama (1) sang reporter dan bagian news room yang tidak akan P3&SPS, kedua (2) ingin memenuhi rasa ingin tahu audien media. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa saat ini media massa adalah sebuah industri yang menjanjikan. Semua program televisi menjanjikan keuntungan besar tidak terkecuali kinerja di bidang kejurnalistikan dapat mendongkrak rating televisi. Sehingga persaingan pasar media saat ini terasa begitu ketat, seiring dengan makin menjamurnya televisi.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JF Political institutions (General) |
Divisions: | Faculty of Social & Politics Science > Department of Communication |
Depositing User: | 014 Abd. Rachman Rangkuti |
Date Deposited: | 19 Nov 2013 11:36 |
Last Modified: | 19 Nov 2013 11:36 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1714 |
Actions (login required)
View Item |