Ningsih, Juwita and Fahrudin, Izharuddin and Paulus, Rusdi (2024) PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT DAN BURNOUT TERHADAP CYBERLOAFING PADA PEGAWAI BADAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN KEPAHIANG DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL MEDIASI. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
|
Text
tesis juwita_compressed (1) - arthika nauli.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
tesis juwita_compressed (1) - arthika nauli.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penggunaan internet oleh pegawai dalam organisasi telah menjadi perhatian. Penggunaan internet dalam organisasi ini disebut cyberloafing yang merupakan tindakan pegawai yang mengakses internet selama jam kerja pada tempat kerja yang sama sekali tidak berkaitan dengan pekerjaan. Cyberloafing merupakan perilaku yang menyimpang pada pegawai dalam tempat kerja yang mengakses internet dan email selama jam kerja yang tidak berhubungan sama sekali dengan tugas atau pekerjaan (Lim & Chen, 2012). Hal ini dikarenakan aktivitas cyberloafing seperti mengakses internet dan menggunakan email pada tempat kerja dan selama waktu kerja berlangsung menyebabkan pekerjaan menjadi tidak produktif, sehingga dapat menganggu pegawai dalam memenuhi tuntutan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya, sehingga cyberloafing menjadi perhatian perusahaan perusahaan maupun organisasi. Penelitian ini mengaplikasikan role theory (teori peran) di mana, individu akan mengalami konflik dalam dirinya apabila terdapat dua tekanan atau lebih yang terjadi secara bersamaan yang ditujukan pada diri individu tersebut. Artinya. Konflik pada setiap individu disebabkan karena individu tersebut harus menyandang dua peran yang berbeda dalam waktu yang sama. Tujuan penelitian adalah menganalisis dan mengetahui pengaruh work family conflik, burnout terhadap cyberloafing pada pegawai Badan Keuangan Daerah di Kabupaten Kepahiang yang dimediasi oleh komitmen organisasional pegawai. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Responden penelitian ini adalah konsumen pegawai Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang yang berjumlah 89 orang diambil dengan teknik sensus. Metode analisis data digunakan analisis deskriptif dan analisis mediated regression analysis (MRA). Berdasarkan penelitian lapangan, diperoleh hasil bahwa: (1) Work family conflict berpengaruh negatif signifikan terhadap komitmen organisasional pegawai BKD Kabupaten Kepahing. Hasil ini berarti bahwa jika work family conflict semakin tinggi, maka komitmen pegawai akan semakin menurun; (2) Burnoutberpengaruh negatif signifikan terhadap komitmen organisasional pegawai BKD Kabupaten Kepahin Hasil ini berarti bahwa jika work family conflict semakin tinggi, maka komitmen pegawai akan semakin menurun; (3) Work family conflict berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku cyberloafing pegawai BKD Kabupaten Kepahing Hasil ini berarti bahwa jika work family conflict semakin tinggi, maka perilaku cyberloafing pegawai akan semakin tinggi; (4) Burnout berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku cyberloafing pegawai BKD Kabupaten Kepahing. Hasil ini berarti bahwa jika burnou semakin tinggi, maka perilaku ferioafing pegawa akan semakin tinggi, (5) Komitmen organisasional berpengaruh negatif signifikan terhadap perilaku cyberloafing pegawai BKD Kabupaten Kepahing Hasil ini berarti bahwa jika komitmen organisational semakin tinggi, maka perilaku cyferloading pegawai akan semakin menurun (6) Komitmen organisasional pegawai memiliki peran mediast work family conflict terhadap perilaku cyberloafing pegawat BKD Kabupaten Kepahing. Peran komitmen organisasional yang tinggi pegawai akan membuat pengaruh work family conflict terhadap perilaku cyberloafing akan semakin berkurang (menurun) dan (7) Komitmen organisasional pegawai memiliki peran mediasi burnout terhadap perlaku cyberloafing pegawai BKD Kabupaten Kepahiang Peran komitmen organisasional yang tinggi pegawai akan membuat pengaruh burnout terhadap perilaku cyberloafing akan semakin berkurang (menurun). Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, beberapa saran yang dapat diberikan adalah: (1) Menciptakan work-life balance yang baik untuk menghindari work family conflict, yakni keseimbangan kerja dengan keluarga, sehingga keduanya berjalan selaras, (2) Meningkatkan komitmen pegawai melalui pemberian pelatihan dan pengembangan pendidikan, sehingga pegawai terfasilitasi dalam melaksanakan tugas dan merasa keberadaannya dibutuhkan oleh organisasi, dan (3) Memberi kesempatan kepada pegawai yang mengalami kejenuhan kerja untuk cuti kerja selama beberapa hari, sehingga pegawai dapat memulihkan kondisi fisik dan psikisnya dengan baik
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Postgraduate Program > Magister Perencanaan Pembangunan |
Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
Date Deposited: | 02 Feb 2024 08:31 |
Last Modified: | 02 Feb 2024 08:31 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/17457 |
Actions (login required)
View Item |