PEMODELAN CURAH HUJAN EKSTREM MENGGUNAKAN SPATIAL EXTREME VALUE DENGAN MAX-STABLE PROCESSES MODEL SMITH, BROWN-RESNICK, DAN SCHLATHER

ELISABETH, EVELIN KARUNA and Sigit, Nugroho and Jose, Rizal (2023) PEMODELAN CURAH HUJAN EKSTREM MENGGUNAKAN SPATIAL EXTREME VALUE DENGAN MAX-STABLE PROCESSES MODEL SMITH, BROWN-RESNICK, DAN SCHLATHER. Undergraduated thesis, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam.

[img] Archive (Thesis Statistik)
Skripsi_Elisabeth Evelin Karuna_F1F019025 - Elisabeth Evelin Karuna.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Cuaca ekstrem merupakan suatu fenomena bersifat ekstrem dan berskala jangka pendek, yang tentunya dapat memberikan dampak serius terhadap berbagai aktivitas kehidupan. Salah satu metode statistika yang dikembangkan untuk menganalisis kejadian ekstrem ialah Extreme Value Theory (EVT). Metode EVT dikembangkan untuk kasus univariat dengan kejadian ekstrem pada satu variabel saja. Dalam beberapa kasus seperti curah hujan ekstrem yang diamati pada beberapa lokasi, metode EVT tidak dapat digunakan, sehingga dikembangkan metode lainnya, yaitu Spatial Extreme Value (SEV) dengan Max-Stable Processes Model Smith, Brown-Resnick, dan Schlather. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder mengenai intensitas curah hujan bulanan di wilayah Sumatra Bagian Selatan dari Januari 1981 sampai Desember 2021 yang bersumber dari website resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA) Power. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan kriteria Root Mean Square Error (RMSE), model terbaik yang dapat digunakan untuk memprediksi curah hujan ekstrem di wilayah Sumatra Bagian Selatan untuk periode ulang 1, 2, 3, dan 4 tahun adalah model Smith dan Brown Resnick, sedangkan pada periode ulang 5 sampai 6 tahun model Schlather lebih akurat. Secara khusus, hasil return level yang diperoleh dengan periode ulang 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 tahun untuk setiap wilayah, dapat dilihat bahwa, model Smith lebih akurat dalam memprediksi nilai curah hujan di Provinsi Bengkulu, model Schlather lebih akurat dalam memprediksi nilai curah hujan di Provinsi Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, dan Sumatra Selatan, serta model Brown Resnick lebih akurat dalam memprediksi nilai curah hujan di Provinsi Lampung. Kata Kunci: Curah Hujan Ekstrem, Spatial Extreme Value (SEV), Model Smith, Model Brown-Resnick, dan Model Schlather

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Math & Natural Science > Department of Math Science
Depositing User: 58 lili haryanti
Date Deposited: 27 May 2024 04:08
Last Modified: 27 May 2024 04:08
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/18124

Actions (login required)

View Item View Item