ANALISIS PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK PWI PADA PEMBERITAAN HUKUM DAN KRIMINAL DI SURAT KABAR HARIAN RAKYAT BENGKULU, BENGKULU EKSPRESS DAN RADAR BENGKULU EDISI BULAN FEBRUARI 2011

Mayasari, Liza and Azhar, Marwan and Dwi , Aji Budiman (2011) ANALISIS PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK PWI PADA PEMBERITAAN HUKUM DAN KRIMINAL DI SURAT KABAR HARIAN RAKYAT BENGKULU, BENGKULU EKSPRESS DAN RADAR BENGKULU EDISI BULAN FEBRUARI 2011. Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB.

[img] Text
Skripsi Liza Mayasari-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Kode etik berkaitan dengan tingkah laku dan nilai-nilai moral yang ada. Pelanggaran dari kode etik tersebut, sanksi yang pasti adalah pada sisi moral. Mematuhi kode etik jurnalistik dan menerapkannya merupakan wujud profesional seorang wartawan dan dengan menjalankan kegiatan jurnalistik sesuai dengan kode etik jurnalistik berarti seorang wartawan telah bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun masyarakat. Maka penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui penerapan berita berimbang dan adil, pemberitaan yang mengandung unsur opini ataupun interprestasi, penerapan asas praduga tak bersalah dan penerapan pelindungan identitas korban kejahatan asusila dan pelaku kejahatan di bawah umur dalam pemberitaan di Surat Kabar Rakyat Bengkulu, Bengkulu Ekspress dan Radar Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif, yakni menganalisis penerapan cara pemberitaan menurut Kode Etik Jurnalistik PWI pada Pemberitaan Hukum dan Kriminal di surat kabar dengan pendekatan diskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui tahapan menganalis berita hukum dan kriminal serta melakukan wawancara dengan informan penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan berita berimbang dan adil tidak selalu dapat diterapkan dalam pemberitaan di surat kabar harian Rakyat Bengkulu, Bengkulu Ekspress dan Radar Bengkulu dikarenakan penilaian media terhadap suatu peristiwa, situasi dan kondisi peristiwa juga dikarenakan jarak dan waktu. Pemilihan kata-kata dalam pemberitaan yang kurang tepat dapat membuat wartawan tergelincir pada unsur unsur opini ataupun interpretasi. Dalam pemberitaan asas praduga tak bersalah diterapkan pada penggunaan inisial pelaku tindakan kriminal dan penggunaan kata, terlapor, tersangka, terdakwa, diduga, indikasi, dan kata lainnya yang dimaksudkan untuk tidak menyudutkan posisi orang yang terkait peristiwa kriminal sehingga terkesan bersalah sebelum putusan pengadilan. Perlindungan identitas korban asusila dan pelaku kejahatan dibawah umur selalu diupayakan namun sayangnya ketidak ketelitian wartawan ataupun redaktur masih ditemui.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: J Political Science > JF Political institutions (General)
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Communication
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 20 Nov 2013 16:42
Last Modified: 20 Nov 2013 16:42
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1816

Actions (login required)

View Item View Item