HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT RAFFLESIA KOTA BENGKULU

Siahaan, Valentina and Dedi, Supriyadi and Rasianna, Br Saragih (2011) HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT RAFFLESIA KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB.

Text Skripsi Valentina Siahaan-2.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat pada fase orientasi/perkenalan, fase kerja dan fase terminasi dalam pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah sakit Rafflesia Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap di Rumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan sampel sebesar 10% dari jumlah populasi yaitu berjumlah 96 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment, koefisien determinan dan uji Ftest, sedangkan untuk mengetahui angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh menggunakan persamaan regresi tiga prediktor. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dalam pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat pada fase orientasi/perkenalan, fase kerja dan fase terminasi dengan kepuasan pasien rawat inap. Dari ketiga variabel komunikasi terapeutik perawat diperoleh hasil bahwa komunikasi terapeutik perawat pada fase orientasi/perkenalan memiliki hubungan yang lebih besar dengan kepuasan pasien rawat inap dibandingkan dua variabel lain yaitu komunikasi terapeutik pada fase kerja dan fase terminasi. Ini berarti bahwa komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat dengan pasien rawat inap dalam pelayanan keperawatan adalah berhasil.

Actions (login required)

View Item