LOCAL WISDOM: TRADISI PEMBUANGAN APEM ETNIS REJANG DI DESA BUNGIN, KABUPATEN LEBONG, BENGKULU

KARLINA, NINI and Panji, Suminar and Ika, Pasca Himawati (2022) LOCAL WISDOM: TRADISI PEMBUANGAN APEM ETNIS REJANG DI DESA BUNGIN, KABUPATEN LEBONG, BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

Archive (Thesis) SKRIPSI NINI KARLINA (D1F015092).pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui asal usul Tradisi Pembuangan Apem di desa Bungin, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong. Mengetahui makna simbol yang di gunakan dalam tradisi pembuangan apem bagi masyarakat di desa Bungin di desa Bungin, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong, Metode penelitian yang gunakan adalah tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalu kegiatan observasi, wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, makna simbol-simbol yang terdapat pada Tradisi pembuangan apem berupa; kue apem warga, kue apem khusus, air pancur ajai, bambu 7 buah, sirih, pinang, rokok/nipah, kemenyan/gula pasir, belas kunik, kuak minyok, serta anak diwo berpasang-pasangan. Semuanya itu sebagai bentuk dari simbol persembahan dan memohon perlindungan kepada leluhur agar terlindung dari malapeteka khususnya Desa Bungin dan masyarakat Lebong pada umumnya juga sebagai ajang menjalin silahturahmi dan mensyukuri hasil panen. Serta sebagai bentuk mengenang tenggelamnya Desa Trasmambang yakni desa Nenek moyang masyarakat dan penghargaan kepada para Ulu Balang yang bersedia menjaga keamanan daerah Lebong dari serangan daerah luar. Prosesi ritual Tradisi Kedurai Apem, dimulai dari mengumpulkan kue apem warga dan kue apem khusus beserta air pancuran ajai, bambu 7 buah, sirih, pinang, rokok/nipah, kemenyan/gula pasir, belas kunik, kuak minyok, serta anak diwo berpasang-pasangan yang dianggap sebagai wujud manifestasi dari bentuk pengabdian masyarakat adat Lebong terhadap tradisi yang sudah sejak nenek moyang hingga sekarang secara turun-temurun.

Actions (login required)

View Item