PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA PASCA PEMBANGUNAN PASAR TRADISIONAL (PTM) KOTA BENGKULU

Rozi, Nurzan and Yunilisiah, Yunilisiah and Ono, Bachtiar (2010) PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA PASCA PEMBANGUNAN PASAR TRADISIONAL (PTM) KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UNIB.

[img] Text
SKRIPSI NURZAN ROZI-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul ”Profil Pedagang Kaki Lima Pasca Pembangunan Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu”. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah profil pedagang kaki lima pasca pembangunan pasar tradisional modern (PTM) meliputi bagaimana tingkat pendapatan, pemenuhan kebutuhan pokok (sandang, pangan dan papan), tingkat pendidikan dan kesehatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis, teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara serta teknik pemgambilan sample dengan mengunakan porpusive sampling (sample bertujuan). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa profil pedagang kaki lima Pasca Pembangunan Pasar Tradisional Modern (PTM) dilihat dari umur masih tergolong umur produktif untuk bekerja yaitu antara umur 30 - 45 tahun, dari jenis kelamin hampir 80 % berjenis kelamin perempuan dan sisanya 20 % laki-laki. Di lihat dari pendapatan pedagang kaki lima pasca pembangunan pasar tradisional modern mengalami penurunan, dibandingkan dengan pendapatan sebelum pembangunan pasar tradisional modern (PTM). Hal ini dikarena para pedagang kaki lima dilarang berjualan di emperan PTM hingga siang hari dan diperbolehkan berjualan diemperan hanya antara jam 4 subuh sampai jam 7 pagi.Pemenuhan kebutuhan pangan anggota keluarga pedagang kaki lima pasca Pembangunan Pasar Tradisional Modern (PTM) dilihat dari kuantitas sudah cukup baik, 86,67 % pedagang kaki lima pasca pembangunan pasar tradisonal modern (PTM) makan tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan malam. Pemenuhan kebutuhan sandang (pakaian) secara baik secara kuantitas ataupun kualitas masih rendah, namun demikian membedakan pakaian mana yang layak untuk dipakai saat berpergian, pakaian untuk dagang dan pakaian di rumah sehari-hari.73,33 % pedagang kaki lima pasca pembangunan Pasar Tradisional Modern (PTM) masih menempati rumah sewaan/kontrakan dan hanya 20,01 % memiliki rumah sendiri. Walaupun kondisi rumah sangat sederhana, namun kondisi kesehatan pedagang kaki lima dan anggota keluarganya cukup baik dalam 6 bulan terakhir ini, tidak ada kasus sakit, kalaupun ada cukup hanya dengan membeli obat diwarung. Sedangkan kondisi pendidikan yang di tamatkan pedagang kaki lima di pasar tradisional modern (PTM) sebagian besar (53,33%) sangat rendah, yaitu hanya tamat SD dan sebagian kecil tamat SMP/sederajat. Akan tetapi walaupun sebagian besar pedagang kaki lima di Pasar Tradisional Modern (PTM) Bengkulu berpendidikan hanya tamat SD, namun mereka tetap memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dan mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya minimal tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: J Political Science > JF Political institutions (General)
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Social Welfare
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 23 Nov 2013 10:12
Last Modified: 23 Nov 2013 10:12
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1873

Actions (login required)

View Item View Item