Heri, Pratama Putra and M. Mustopa, Romdhon and Melli, Suryanty (2022) TINGKAT KEPERCAYAAN ANTAR PELAKU DALAM RANTAI PASOK CABAI MERAH (Capsicum Annum L.) DI KABUPATEN LEBONG. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
Skripsi Heri Pratama Putra E1D016120.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (7MB) |
Abstract
Pertanian merupakan sektor penting Di Indonesia, karena sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama atas perkembangan ekonomi negara Indonesia. Tanaman hortikultura yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia salah satunya adalah cabai. Cabai (Capsicum Annum L.) merupakan komoditi hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, walaupun cabai hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit namun selalu digunakan oleh masyarakat Indonesia setiap harinya. Tingginya permintaan cabai merah menjadi peluang bagi petani dengan terus memproduksi tanaman semusim tersebut. Permintaan akan cabai merah masih terus diupayakan dipenuhi oleh produksi cabai lokal. Walaupun cabai merah tergolong produk hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun menuntut pengelolaan yang secara intensif dikarenakan memiliki risiko gagal panen yang tinggi dan bersifat mudah rusak baik dalam penanganan pasca panen maupun distribusi pemasarannya, sehingga diperlukan penanganan tepat dan cepat pada keseluruhan rantai pasok. Risiko ketidakpastian pasokan dan fluktuasi harga dapat diatasi dengan kerja sama antara para pelaku dalam rantai pasoknya. Kepercayaan merupakan dasar atas dari terbentuknya kerja sama dalam sebuah rantai pasok. Rendahnya rasa saling mempercayai satu sama lain merupakan salah satu penyebab bubarnya kemitraan yang sudah terjalin dalam rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aliran rantai pasok cabai merah yang ada di Kabupaten Lebong dan Menganalisis tingkat kepercayaan antar pelaku dalam rantai pasok cabai merah di Kabupaten Lebong. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lebong, kemudian dipilih Desa Mangkurajo Kecamatan Lebong Selatan sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan lokasi tersebut merupakan sentra produksi cabai merah di Kabupaten Lebong. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 September 2021 sampai dengan 1 Oktober 2021. Metode perhitungan sampel petani cabai merah menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel sebanyak 58 orang petani cabai merah. Metode penentuan sampel petani cabai merah menggunakan simple random sampling dan metode Snowball Sampling digunakan untuk lembaga pemasaran serta konsumen cabai merah di Kabupaten Lebong. Jumlah sampel pengepul 8 orang, pengecer 9 orang dan konsumen 35 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan alat pengukuran data menggunakan Skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan rantai pasok cabai merah di Kabupaten Lebong melibatkan petani sebagai pemasok cabai merah, pengepul, pengecer dan konsumen. Terdapat 3 pola aliran rantai pasok cabai merah di Kabupaten Lebong. Pola aliran pertama dari petani ke pengepul berlanjut ke pengecer dan berakhir konsumen. Pada pola rantai pasok cabai merah yang pertama ini merupakan pola rantai pasok yang paling penting dan umum dilakukan oleh pelaku rantai pasok cabai merah di Kabupaten Lebong. Pada pola aliran rantai pasok pertama ini, 98,6 persen cabai merah dari petani dijual ke pengepul kemudian pengepul mendistribusikan kembali cabai merah ke pengecer sebanyak 75 persen. Selanjutnya, pengecer mendistribusikan ke konsumen yang berada pada berbagai daerah di Kabupaten Lebong. Kemudian pola aliran kedua dari petani ke pengepul selanjutnya langsung ke konsumen dimana berdasarkan jumlah cabai merah yang didistribusikan pada pola aliran rantai pasok kedua ini sebanyak 25 persen. Kemudian pola aliran ketiga terdiri dari petani langsung ke konsumen dengan persentase cabai merah yang didistribusikan adalah sebanyak 1,4 persen Tingkat kepercayaan antar pelaku rantai pasok cabai merah di Kabupaten Lebong terdiri dari tingkat kepercayaan petani terhadap pengepul berada pada kategori tinggi dengan persentase 71,5 persen, kemudian tingkat kepercayaan pengepul terhadap petani berada pada kategori tinggi dengan persentase 72,3 persen. Selanjutnya tingkat kepercayaan pengepul terhadap pengecer berada pada kategori tinggi dengan persentase 70,3 persen, kemudian tingkat kepercayaan pengecer terhadap pengepul berada pada kategori tinggi dengan persentase 71,6 persen. Selanjutnya tingkat kepercayaan pengecer terhadap konsumen berada pada kategori tinggi dengan persentase 62,7 persen dan tingkat kepercayaan konsumen terhadap pengecer berada pada kategori tinggi dengan persentase 63,3 persen. Setelah itu tingkat kepercayaan pengepul terhadap konsumen berada pada kategori tinggi dengan persentase 61,1 serta tingkat kepercayaan konsumen terhadap pengepul berada pada kategori tinggi dengan persentase 62,5 persen. Terakhir, tingkat kepercayaan petani terhadap konsumen berada pada kategori tinggi dengan persentase 71 persen, kemudian tingkat kepercayaan konsumen terhadap petani berada pada kategori tinggi dengan persentase 70,9 persen.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 24 Jul 2024 03:08 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 03:08 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/19137 |
Actions (login required)
View Item |