FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (Studi Empiris Pada BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu)

Soviani Saragih, Novita and Halimatusyadiah, Halimatusyadiah (2021) FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (Studi Empiris Pada BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
SKRIPSI NOVITA SOVIANI SARAGIH C1C017017.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Kecurangan (Fraud) merupakan suatu tindakan penyalahgunaan tugas dan wewenang atau penyalahgunaan sumber daya dan aset yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dengan sengaja untuk memperoleh keuntungan dan mengakibatkan pihak lain mengalami kerugian. Hasil survei fraud yang dilakukan oleh The Association Of Certified Fraud Examiners (ACFE) Indonesia pada tahun 2019, menunjukkan bahwa fraud yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kasus korupsi dengan tingkat persentase 64.4%. Dari tingkat persentase kasus korupsi tersebut, korupsi di pemerintahan menjadi kasus paling banyak terjadi dan merugikan negara serta masyarakat. Sesuai dengan UU RI No 15 Tahun 2006 menyatakan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan sebuah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan keuangan negara yang bersifat mandiri dan bebas. Dengan begitu BPK bertanggung jawab atas pemeriksaan pengelolaan keuangan negara termasuk dalam mendeteksi adanya kecurangan.Penelitian ini menguji pengaruh skeptisme profesional, independensi, tekanan waktu dan penerapan teknik audit berbantuan komputer (TABK) terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Teori yang digunakan adalah teori atribusi yang dikembangkan oleh Fritz Heider (1958) yang berpendapat bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal (internal forces dan kekuatan eksternal (external forces). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada auditor BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh (sensus), yaitu menjadikan seluruh populasi menjadi sampel. Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 40 kuesioner, namun hanya sebanyak 37 kuesioner yang dapat digunakan. Data dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS statistic. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skeptisme profesional, independensi, penerapan teknik audit berbantuan komputer (TABK) berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan, sementara tekanan waktu berpengaruh negatif terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu agar dapat mempertahankan dan meningkatkan skeptisme profesional, independensi, penerapan teknik audit berbantuan komputer (TABK) serta meningkatkan kemampuan auditor dalam memanfaatkan waktu pada saat menghadapi tekanan waktu sehingga auditor dapat mendeteksi kecurangan. Keterbatasan penelitian ini yaitu variabel skeptisme professional, independensi, tekanan waktu dan penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) hanya dapat menjelaskan variabel kemampuan auditor sebesar 63,4 % untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variable lain yang tidak terdapat didalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi kemampuan auditor mendeteksi kecurangan seperti kompetensi auditor, fraud audit training dan pengalaman auditor.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Economy > Department of Accounting
Depositing User: 56 nanik rahmawati
Date Deposited: 29 Jul 2024 03:49
Last Modified: 29 Jul 2024 03:49
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/19212

Actions (login required)

View Item View Item