Ardi Kasugi, Maar and Intan, Zoraya and Dewi, Rahmayanti (2021) ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DAN REVERSE STOCK SPLIT (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2017-2019). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
SKRIPSI MAAR ARDI KASUGI.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (4MB) |
Abstract
Saat ini pasar modal menjadi salah satu alternatif perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan guna menjalankan operasional perusahaan. Hal ini tentu juga dimanfaatkan oleh para investor untuk menjadi media investasi yang menjanjikan. Saat melakukan investasi banyak hal yang perlu diperhatikan dan dibutuhkan investor, seperti informasi mengenai perusahaan yang dituju, keadaan pasar modal, stock split, reverse stock split dan lain-lain. Salah satu cara perusahaan untuk mengembalikan harga saham yang terlalu tinggi di pasaran yaitu menggunakan Stock Split (pemecahan saham). Sedangkan untuk menaikan harga saham agar lebih menarik di pasaran perusahan melakukan reverse stock split. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara return saham sebelum dan sesudah stock split dan reverse stock split. Stock Split yaitu kondisi dimana terjadi penurunan nilai nominal per lembar saham di pasar yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar serta turunnya harga yang sudah ditentukan. Stock Split dianggap dapat mempengaruhi keuntungan pemegang saham, resiko saham, dan sinyal yang di berikan kepada pasar karena Stock Split mengembalikan harga per lembar saham pada tingkat perdagangan yang optimal dan meningkatkan likuiditas (Baker dan Gallangher, 1993 dalam Irmayani dan Wiagustini, 2015). Pada signalling theory Bar-Josef dan Brown dalam Marwata, 2001, menyatakan bahwa pemecahan saham memberikan informasi kepada investor tentang prospek peningkatan return masa depan yang substansial. Sedangkan pada perusahaan yang mengalami kinerja yang memburuk dan dipandang buruk di pasar saham, perusahaan akan melakukan Reverse Stock Split. Reverse Stock Split dilakukan karena harga saham dipasar dirasa sudah terlalu murah dan d,ianggap tidak menarik oleh investor. Jing, 2002 (dalam Kamaludin: 2015) menyatakan bahwa terdapat tiga alasan utama yang melatarbelakangi perusahaan emiten untuk melakukan Reverse Stock Split: a. Reverse Stock Split dapat mengurangi biaya transaksi, b. Reverse Stock Split dapat memperbaiki fleksibilitas harga saham baru (new issue) ketika dibutuhkan, c. Reverse Stock Split dapat meningkatkan konsentrasi investor institusional dan internasional. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah dilakukan stock split dan reverse stock split. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dimana terdapat pengujian hipotesis. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu suatu metode pengumpulan data yang memperoleh sumber data dari media elektronik yaitu internet. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang ada dalam di BEI. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan Stock Split dan Reverse Stock Split di BEI tahun 2017-2019 Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 perusahaan yang melakukan stock split dan 5 perusahaan yang melakukan reverse stock split. Analisis dalam penelitian ini diolah dengan mennggunakan SPSS 16.0 for windows. Hasil dari penelitian ini pada pengujian normalitas data stock split mendapatkan signifikan 0,000 berada dibawah 0,05 yang artinya data yang terdistribusi tidak normal, sedangkan untuk data reverse stock split mendapatkan signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya data yang terdistribusi tidak normal. Pada pengujian hipotesis pertama untuk stock split menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05 yang artinya Ha1 diterima, sedangkan untuk reverse stock split mendapatkan signifikan 0,570 lebih besar dari 0,05 yang artinya Ha1 ditolak. Kesimpulan dari penelitian perbedaan return saham sebelum dan sesudah dilakukannya stock split adalah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah dilakukannya stock split. Hasil dari penelitian perbedaan return saham sebelum dan sesudah dilakukan reverse stock split adalah tidak terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah dilakukan reverse stock split. Adapun saran dalam penelitian ini bagi Investor harus lebih memperhatikan perusahaan mana yang melakukan stock split dan reverse stock split karena bila perusahaan itu baik kinerjanya maka sinyal yang di tangkap adalah positif dan sebaliknya bila perusahaan yang melakukan stock split dan reverse stock split memiliki kinerja yang buruk maka sinyal yang ditangkap adalah negatif. Sedangkan untuk perusahaan tidak perlu khawatir terhadap informasi pengumuman stock split karena tidak akan menurunkan jumlah return saham yang akan diterima investor. Sebaliknya, perusahaan harus waspada dan siaga terhadap pengumuman reverse stock split, karena akan banyak investor yang tidak tertarik setelah mengetahui return yang akan didapat ternyata tidak berbeda dengan sebelum pengumuman reverse stock split.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Economy > Department of Management |
Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
Date Deposited: | 07 Aug 2024 01:58 |
Last Modified: | 07 Aug 2024 01:58 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/19565 |
Actions (login required)
View Item |