PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS KARKAS PUYUH JANTAN (Coturnix-coturnix Japonica)

Agus, Triwibowo and Urip, Santoso and Kususiyah, Kususiyah (2022) PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS KARKAS PUYUH JANTAN (Coturnix-coturnix Japonica). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
skripsi agus triwibowo.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (5MB)

Abstract

Puyuh jantan masih jarang sekali diternakan sebagai penghasil daging melainkan sebagai pejantan saja, padahal daging puyuh jantan dapat dimanfaatkan sebagai protein hewani. Daging puyuh jantan merupakan komoditas yang disukai oleh masyarakat karena rasanya yang gurih dan rendah lemak. Sebagai penghasil daging, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah karkasnya. Saragih (2016) menyatakan bahwa daun katuk mengandung 91% bahan kering, 2593 kkal/kg energi metabolisme, 28,68% protein kasar, 4,2% lemak kasar, 12,02% serat kasar, 1,65% kalsium dan 0,29% fosfor. Santoso (2001) menyatakan bahwa katuk adalah tanaman obat yang kaya akan β-karoten. Katuk mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, plavonoid, saponin dan asam amino. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) dalam ransum terhadap kualitas karkas puyuh jantan (Coturnix-coturnix japonica). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2021 di CZAL (Commercial Zone and Animal Laboratory) dan Laboratorium Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, 5 perlakuan dan 8 ulangan. P0: Ransum tanpa tepung daun katuk, P1: Penggunaan tepung daun katuk 7,5% dalam ransum, P2: Penggunaan tepung daun katuk 10% dalam ransum, P3: Penggunaan tepung daun katuk 12,5% dalam ransum dan P4: Penggunaan tepung daun katuk 15% dalam ransum. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah berat potong, warna karkas, berat karkas, persentase karkas, meat bone ratio, cooking loss dan drip loss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap semua variabel yang diukur. Rataan bobot potong berkisar 135,75 gram-139,63 gram dengan rataan berat karkas berkisar 86,76 gram-92,22 gram, persentase karkas berkisar 63,55%-66,32%, skor warna karkas berkisar 101,69-102,44, meat bone ratio berkisar 5,77-6,86, cooking loss berkisar 31,17%-33,38% dan drip loss berkisar 7,56%- 9,24%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tepung daun katuk dapat digunakan hingga level 15% dalam ransum tanpa menurunkan kualitas karkas puyuh jantan

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 14 Aug 2024 01:36
Last Modified: 14 Aug 2024 01:36
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/19929

Actions (login required)

View Item View Item