PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM DENGAN SISTEM SINGLE STAGE

Tulus, Japerson and Hesti, Pujiwati and Prasetyo, Prasetyo (2023) PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM DENGAN SISTEM SINGLE STAGE. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
Skripsi Fiks (Tulus Japerson-E1J018020) - Tulus Japerson.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting di Indonesia, karena merupakan sumber perolehan devisa Negara yang cukup besar. Pembibitan merupakan awal kegiatan yang harus dimulai 12-14 bulan sebelum penanaman di lapangan. Melalui tahap pembibitan ini diharapkan dapat menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas, sehingga pada akhirnya bibit kelapa sawit mampu tumbuh dengan baik. Faktor yang menentukan kondisi bibit adalah media tanam yang digunakan. Tanah ultisol merupakan salah satu jenis tanah atau media tanam yang mempunyai sebaran cukup luas di Provinsi Bengkulu. Tanah ultisol ialah tanah yang kurang produktif. Upaya perbaikan tanah ultisol untuk media tanam pembibitan kelapa sawit dapat dilakukan melalui penambahan bahan pembenah tanah berupa bokashi dan pupuk kandang ayam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi media tanam terbaik berupa tanah ultisol, bokashi dan pupuk kandang ayam dengan sistem single stage. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 10 perlakuan dengan 3 ulangan. S1 = Tanah Ultisol, Bokashi, Pupuk Kandang Ayam (1 : 0 : 0), S2 = Tanah Ultisol Pupuk Kandang Ayam (1 : 1 : 0), S3 = Tanah Ultisol, Bokashi, Pupuk Kandang Ayam (1 : 0 : 1), S4 = Tanah Ultisol, Bokashi, Pupuk Kandang Ayam (1 : 1 : 1), S5 = Tanah Ultisol, Bokashi, Pupuk Kandang Ayam (2 : 1 : 1), S6 = Tanah Ultisol, Bokashi, Pupuk Kandang Ayam ( 2 : 2 :1), S7 = Tanah Ultisol, Bokashi, Pupuk Kandang Ayam (1 : 1 : 2), S8 = Tanah Ultisol, Bokashi, Pupuk Kandang Ayam (1 : 2 : 2), S9 = Tanah Ultisol, Bokashi, Pupuk Kandang Ayam (2 : 1 : 0), S10 = Tanah Ultisol, Bokashi, Pupuk Kandang Ayam (2 : 0 : 1). Pengamatan dilakukan terhadap tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, total luas daun, tingkat kehijauan daun, panjang akar, volume akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan shoot-root ratio. Dari hasil uji F menunjukkan komposisi media berpengaruh nyata terhadap variabel tingkat kehijauan daun dan bobot kering tajuk. Hasil uji F yang menunjukkan pengaruh nyata diuji lanjut dengan menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kombinasi media tanam tanah ultisol, bokashi, pupuk kandang ayam (1 : 0 : 0), menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik berdasarkan variabel tingkat kehijauan daun. Hal ini diduga karena pada tahap pembibitan awal munculnya kecambah didukung hara yang ada diendosperm tanpa ada kaitannya dengan media tanam yang diberi bahan organik dan media tanam tanah ultisol, bokashi, pupuk kandang ayam (2 : 1 : 1) menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik berdasarkan variabel bobot kering tajuk. Pada variabel tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, total luas daun, panjang akar, volume akar, berat kering akar dan shoot-root ratio walaupun tidak terdapat perbedaan antar perlakuan namun komposisi media tanam tanah ultisol, bokashi, pupuk kandang ayam (1 : 2 : 2) cenderung memberikan hasil yang tinggi pada pertumbuhan bibit kelapa sawit dengan sistem single stage.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 26 Aug 2024 02:48
Last Modified: 26 Aug 2024 02:48
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/20534

Actions (login required)

View Item View Item