PERANAN KESEMPATAN INVESTASI DALAM MENENTUKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN FINANCIAL LEVERAGE(Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di BEJ)

Marina, Resillia and Fitri, Santi and Paulus , Suluk Kananlua (2006) PERANAN KESEMPATAN INVESTASI DALAM MENENTUKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN FINANCIAL LEVERAGE(Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di BEJ). Undergraduated thesis, Fakultas Ekonomi UNIB.

[img]
Preview
Text
I,II,III-LID-FE.pdf

Download (617kB) | Preview

Abstract

Penilaian kinerja (performa) perusahaan haruslah dilakukan. Melalui penilaian performa, manajer dapat menentukan struktur keuangan dan investor mampu memprediksi harga saham. Salah satu metode penilaian performa perusahaan yang biasa digunakan adalah dengan melihat laba perusahaan (earnings). Dengan semakin meningkatnya kebutuhan informasi keuangan, maka muncullah metode-metode baru sebagai penilai performa, salah satunya EVA (Economic Value Added). Berdasarkan pendapat Stern Stewert yang mengajukan EVA sebagai alat ukur penilai performa, berpendapat bahwa varian bermerek dagang Residual Income (RI) dan Economic Value Added (EVA), lebih baik digunakan dibandingkan dengan earnings atau cash from operations sebagai ukuran performa internal dan eksternal perusahaan. Untuk itu penulis mencoba memberikan bukti empiris, manakah ukuran performa yang lebih baik EVA dan RI atau CFO dan earnings yang dihubungkan pengaruhnya terhadap return saham. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 1994-2002. Dari hasil penelitian terdapat 28 perusahaan selama sembilan tahun dengan jumlah observasi 252 yang kemudian dibagi menjadi 3 rentang waktu, yaitu sebelum krisis (1994-1996), saat krisis (1997-1999) dan sesudah krisis (2000-2002). Alat analisis yang digunakan adalah Eviews 3.0. Berdasarkan hasil analisis, untuk hipotesa, sebelum, saat dan sesudah krisis menunjukkan bahwa adanya relative information content dimana CFO dan EBEI berpengaruh terhadap return saham (MktAdjRet). Dimana p-value CFO lebih besar pada saat sebelum dan saat krisis, yaitu sebesar 0.0121 dan 0.0000. Diikuti dengan EBEI sesudah krisis sebesar 0.0000. Sedangkan untuk hipotesa kedua menunjukkan adanya incremental information content. Dimana nilai p-value CFO dan accrual signifikan, masing-masing 0.0047 untuk CFO dan 0.0063 untuk accrual. Variabel CFO dan accrual memberikan pengaruh terhadap MktAdjRet. Dengan demikian earnings berperan dalam performa perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Biddle et.al (1997), bahwa earnings lebih berpengaruh terhadap return saham dibandingka dengan EVA dan bertentangan dengan pendapat Stern Stewart yang mengajukan bahwa varian bermerek dagang Residual Income (RI), Economic Value Added (EVA), lebih baik digunakan dibandingkan dengan earnings atau cash from operations (CFO) sebagai ukuran performa internal dan eksternal perusahaan.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Depositing User: Miss Novita Veronika Barus
Date Deposited: 26 Jan 2014 00:20
Last Modified: 26 Jan 2014 00:20
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2063

Actions (login required)

View Item View Item