PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PERTUMBUHAN KELINCI REX

Dwi, Rismawati and Amir, Husaini Karim Amrullah and Irma, Badarina (2023) PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PERTUMBUHAN KELINCI REX. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
Skripsi_Dwi Rismawati_E1C018104 - Dwi Rismawati.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Kelinci berpotensi sebagai ternak hias, penghasil pupuk kandang dan pemenuhan gizi atau daging bagi masyarakat. Salah satu jenis kelinci penghasil daging yaitu kelinci Rex. Kelinci mampu mencerna pakan berserat seperti selulosa, yang dibantu oleh bakteri yang ada didalam sekumnya. Fitobiotik dapat diartikan sebagai zat-zat aktif yang berasal dari tanaman, seperti minyak esensial, oleoresin, flavonoid dan lain-lain. Zat-zat tersebut mempunyai efek untuk meningkatkan produktivitas ternak melalui peningkatan khasiat. pakan, peforma produksi dan meningkatkan produk turunan dari ternak (Utami et al.,2013 Salah satu bahan yang bisa dijadikan pendukung pertumbuhan adalah ekstrak daun kelor. Daun kelor mengandung antioksidan tinggi dan antimikrobia. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pemberian ekstrak daun kelor sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan kelinci Rex. Penelitian dilaksanakan pada Februari 2022- April 2022 di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 3 perlakuan dengan 4 ulangan : P0 (perlakuan kontrol), P1 (3% Ekstrak daun kelor), P2 (6% Ekstrak daun kelor). Variabel yang diamati terdiri dari Konsumsi pakan, Pertambahan Bobot Badan Harian, Konversi Ransum dan Bobot Akhir. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA, apabila hasil analisis berpengaruh nyata (P<0,05) maka diuji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, konversi ransum dan bobot akhir. Rataan konsumsi pakan berkisar 709,75– 806,25g/ekor. Adapun beberapa hal yang mempengaruhi konsumsi pakan adalah bobot badan,jenis kelamin,umur dan kondisi lingkungan yang tidak menentu dan sering berubah�ubah hal tersebut dapat juga mempengaruhi pertumbuhan . Pertambahan bobot badan harian (PBBH) berkisar 8,76-16,83g/ekor/hari hal ini dikarenakan kelinci dalam masa pertumbuhan yang dapat meningkat dengan cepat apabila pemberian pakan diberikan secara berkala dan sesuai bobot badan agar tidak menimbulkan obesitas atau kelebihan bobot badan. PBBH kelinci Rex selama penelitian termasuk kisaran yang ideal. Konversi ransum berkisar 7,47-13,36 dari hasil yang didapatkan semakin rendah nilai konversi ransum pada ternak maka semakin rendah efesiensi pakanya. Bobot akhir berkisar 1,525,25-1,783,25 g/ekor/hari hal ini termasuk bobot yang normal untuk dimasa pertumbuhan kelinci. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) sampai 6% tidak menurunkan pertumbuhan kelinci Rex yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, konversi ransum dan bobot akhir.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 28 Aug 2024 01:57
Last Modified: 28 Aug 2024 01:57
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/20759

Actions (login required)

View Item View Item