PENGARUH TEMPE DEDAK DAN ENZIM SELULASE TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER

Mica, Firdiansyah and Bieng, Brata and Kususiyah, Kususiyah (2023) PENGARUH TEMPE DEDAK DAN ENZIM SELULASE TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
Skripsi_MICA FIRDIANSYAH_E1C018094 - Mica Firdiansyah.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Dedak mengandung senyawa aktif yang bersifat antioksidan yaitu vitamin E komponen γ-oryzanol, polisakarida (Xu et al., 2001; Zha et al., 2009; Hefnawy dan El�Shoourbagy, 2014), namun penggunaannya dalam pakan broiler sangat terbatas yaitu hanya 5% dikarenakan kadar energi yang rendah, tinggi serat kasar dan antinutrisi terutama asam fitat (Santoso et al., 2015; Hartadi et al., 2005). Untuk mengatasi kelemahan dedak maka dedak dapat difermentasi dengan ragi tempe menjadi tempe dedak. Dedak yang difermentasi dengan Rhizopus oligosporus meningkatkan protein dan menurunkan asam fitat sehingga ketersediaan mineral seperti Fe meningkat. Suplementasi enzim selulase menurunkan asam lemak jenuh dan cenderung meningkatkan asam lemak tak jenuh pada telur itik (Sudibya et al., 2015). Kecenderungan peningkatan asam lemak tak jenuh akan cenderung meningkatkan asam lemak tak jenuh yang teroksidasi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh tempe dedak dan enzim selulase terhadap sifat organoleptik daging ayam broiler. Penelitian ini telah dilakukan selama 35 hari, pada bulan Juli - September tahun 2022. Penelitian dilakukan di kandang CZAL Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dan Laboratorium Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu. Pemeliharaan menggunakan 300 ayam broiler, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan penelitian adalah sebagai berikut : P1 ransum mengandung 20% tempe dedak, P2 ransum mengandung 20% tempe dedak plus 0,05% selulase , P3 ransum mengandung 20% tempe dedak plus 0,1% selulase, dan P4 ransum mengandung 20% tempe dedak plus 0,15% selulase. Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi warna daging, rasa daging, bau daging dan keempukan daging. Pengujian warna daging dilakukan oleh 3 panelis, sedangkan pada pengujian bau, rasa, dan keempukan dilakukan oleh 20 panelis. Panelis menilai bau, rasa, kempukan daging dari nilai 1 sampai dengan 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dedak tempe 20% dan enzim selulase hingga 0,15% tidak dapat meningkatkan kualitas sifat organoleptik daging ayam broiler. Rata-rata skor warna daging broiler berkisar 2,76 – 2,98, rata-rata skor bau daging berkisar 3,43 – 3,81, rata-rata skor rasa daging berkisar 3,44 – 3,64, dan rata-rata keempukan daging berkisar 3,48 – 3,64. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan dedak tempe 20% dan enzim selulase sampai kadar 0,15% tidak dapat meningkatkan kualitas sifat organoleptik daging ayam broiler.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 28 Aug 2024 02:31
Last Modified: 28 Aug 2024 02:31
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/20764

Actions (login required)

View Item View Item