Wahyu, Islamet and M. Mustopa, Romdhon and Nola, Windirah (2023) ANALISIS RISIKO RANTAI PEMASARAN IKAN NILA DI KECAMATAN PADANG JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
Skripsi Wahyu Islamet Agribisnis - Wahyu Islamet.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Sebagai salah satu penghasil ikan nila terbesar di Sumatera, Provinsi Bengkulu memiliki jumlah produksi yang cukup tinggi, hal ini dibuktikan data tahun 2019 produksi ikan nila sebesar 61.290 Ton (BPS Provinsi Bengkulu,2021). Kabupaten Bengkulu Utara merupakan salah satu sentra budidaya ikan air tawar khususnya ikan nila yang ada di Provinsi Bengkulu. Disebut sentra produksi karena memiliki 19 kecamatan dan 14 diantaranya membudidayakan ikan air tawar. Aliran rantai pemasaran barang mengalir dari produsen sampai kepada konsumen akhir yang disertai penambahan guna bentuk melalui proses pengolahan, guna tempat melalui proses pengangkutan, dan guna waktu melalui proses penyimpanan (Sudiyono, 2004). Terdapat berbagai macam pola aliran rantai pemasaran dimana ada aliran yang panjang ada juga yang pendek. Biasanya tergantung dengan daerah ataupun lembaga yang ada disekitar pembudidaya atau pengusaha. Setiap aliran tentunya akan menghasilkan resiko yang mungkin berbeda satu pola dengan pola yang lain. Semakin panjang pola aliran akan menghasilkan resiko yang banyak begitu pun sebaliknya. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis rantai pemasaran ikan nila di Kecamatan Padang Jaya Bengkulu Utara, menganalisis risiko-risiko pada setiap pelaku rantai pemasaran ikan nila di Kecamatan Padang Jaya Bengkulu Utara. Lokasi ini dipilih dengan Purposive karena ditetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan minapolitan yang dicanangkan sebagai sentra kemajuan perikanan. Penentuan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling dan snowball sampling. Responden dibatasi atas pertimbangan pembudidaya ikan nila yang memiliki kolam paling luas, jumlah produksi paling tinggi serta usaha yang tergolong paling lama. Berdasarkan kriteria tersebut dari jumlah populasi yang ada maka terdapat delapan orang pembudidaya ikan nila dengan urutan tertinggi. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder, dengan meggunakan metode analisis deskriptif dan analisis fishbond. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemasaran ikan nila di Kecamatan Padang Jaya melibatkan 4 lembaga pemasaran yang terdiri dari pembudidaya ikan nila, pengepul 1, pengepul 2 dan pengecer. Keseluruhan lembaga tersebut tersebar atas 3 bentuk rantai pemasaran yaitu : (1) Pembudidaya Ikan Nila – Pengepul 1 – Pengepul 2 – Pengecer, (2) Pembudidaya Ikan Nila – Pengepul 1 – Pengecer, (3) Pembudidaya Ikan Nila – Pengepul 2 – Pengecer. Risiko pemasaran ikan nila di Kecamatan Padang Jaya terjadi pada setiap lembaga serta aspek dengan nilai bobot yang beragam. Pembudidaya ikan nila merupakan lembaga dengan bobot nilai risiko terendah yaitu 2,8 yang artinya berada pada skala risiko sedang. Pengepul 1 adalah lembaga dengan nilai bobot terkecil kedua yaitu sebesar 3,2 diikuti pengecer dengan nilai bobot risiko 3,3 dan yang terakhir pengepul 2 dengan bobot nilai risiko 3,5 yang ketiga lembaga tersebut berada pada skala risiko kecil. Selanjutnya, aspek informasi memiliki risiko dengan skala besar karena bobot nilai sebesar 1,5 yang juga bobot nilai paling kecil dibandingkan aspek lainnya. Aspek dengan nilai bobot paling tinggi terdapat pada aspek harga dengan nilai bobot 3,6 yang berada pada skala risiko kecil. Kata Kunci: Ikan Nila ,Saluran Rantai Pemasaran, Risiko Lembaga,Risiko Aspek.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 02:18 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 02:18 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/21539 |
Actions (login required)
View Item |