Nadia, Putri Khairunnisa and Gita, Mulyasari and Nola, Windirah (2023) FAKTOR PENENTU KEMISKINAN RUMAH TANGGA NELAYAN BURUH DI WILAYAH PESISIR KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
SKRIPSI - Nadia Putri Khairunnisa_compressed - Nadia Putri Khairunnisa.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Kemiskinan ialah keadaan ketidakmampuan dalam memenuhi tuntutan kehidupan yang paling minimum. Kemiskinan merupakan cross areas, cross sectors, dan cross generation problem, sehingga upaya untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pendekatan yang komprehensif, terpadu, serta berkelanjutan secara multidimensi. Secara umum Provinsi Bengkulu menduduki posisi kedua sebagai provinsi termiskin di Pulau Sumatera. Mengacu pada data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 29.179 warga Provinsi Bengkulu merupakan warga miskin dengan presentase angka kemiskinan pada masyarakat di Kota Bengkulu berada jauh lebih tinggi di atas angka kemiskinan pada Provinsi Bengkulu bahkan angka kemiskinan nasional Negara Indonesia. Provinsi Bengkulu memiliki potensi laut yang kaya. Provinsi Bengkulu tepatnya Kota Bengkulu ialah pemilik garis pantai terpanjang di Indonesia dengan panjang ± 525 km, berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang potensial. Perikanan laut Bengkulu berpotensi sebesar 126.217 ton per tahun, dengan pemanfaatan sebesar 21.421 ton, hanya sebesar 16,97 % dari total potensi yang dimanfaatkan. Berada di daerah pesisir membuat sebagian besar masyarakat Kota Bengkulu bekerja sebagai nelayan, namun dengan potensi yang dimiliki tersebut belum mampu membuat nelayan pesisir di Kota Bengkulu keluar dari julukan “the poorest of the poor”. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah menggunakan Accidental Sampling. Metode analisis data pada penelitian ini menganalisis kemiskinan multidimensi menggunakan dua instrumen pengukuran, yakni berdasarkan instrument BPS dan MPI Versi Indoneisa. Badan Pusat Statistik (2014) mengukur kemiskinan menggunakan konsep kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) dengan mendefinsikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar dengan 14 indikator sebagai poin penilaian. Metode Multidimensional Poverty Index (MPI) Versi Indonesia yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengukuran kemiskinan yang dirancang dengan karakteristik keluarga miskin yang ada di dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang dan telah disesuaikan di Indonesia dengan 3 dimensi utama yang terdiri atas 10 indikator. Pada penelitian ini digunakan analisis logit dengan variabel dependen yaitu rumah tangga nelayan pesisir di Kota Bengkulu dengan kategori rumah tangga miskin dan rumah tangga tidak miskin dengan tujuh variabel independen yaitu pendidikan, umur, pengalaman, tanggungan keluarga, pekerjaan alternatif, jarak melaut, dan hari melaut. Hasil dari penelitian ini ialah kemiskinan rumah tangga nelayan buruh di wilayah pesisir Kota Bengkulu secara multidimensi berdasarkan instumen BPS adalah sebesar 21% rumah tangga miskin, 29% rumah tangga rentan miskin, dan 50% rumah tangga tidak miskin, sedangkan berdasarkan instrumen MPI Versi ialah sebesar 36% rumah tangga miskin, 44% rumah tangga rentan miskin, dan 20% rumah tangga tidak miskin. Faktor yang berpeluang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan rumah tangga nelayan buruh di pesisir Kota Bengkulu yaitu adalah faktor pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga. Kata Kunci: Kemiskinan Multidimensi, Nelayan Buruh, Regresi Logit
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 25 Sep 2024 02:33 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 02:45 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/21593 |
Actions (login required)
View Item |