Muhamad, Rizki Aditya Putra and Ketut, Sukiyono and Sriyoto, Sriyoto (2023) ANALISIS PRODUKSI DAN EFISIENSI ALOKATIF USAHATANI SAWI PUTIH PADA STRATA LUAS LAHAN BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
SKRIPSI M Rizki Aditya. E1D016100 (2) - Rizki Aditya26.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (3MB) |
Abstract
Subsektor hortikultura termasuk ke pada sektor pertanian. Subsektor hortikultura terdiri dari tanaman sayur, tanaman buah, tanaman biofarmasi serta tanaman hias. Sayursayuran termasuk komponen menu makanan yang sehat, oleh karena itu dengan kesadaran masyarakat akan kesehatan, tidak heran jika permintaan sayur saat ini semakin meningkat. Di antara berbagai macam sayur-sayuran yang bisa dibudidayakan, sawi (Brassica juncea L) menjadi komoditas sayuran dengan prospek komersial yang tinggi. Sawi (Brassica sinensis L.) masuk kedalam famili Brassicaceae, daun panjang, tidak berbulu dan halus serta tidak ada tunggal. Bertumbuh baik di tempat yang memiliki hawa panas ataupun hawa yang dingin, sehingga bisa dibudidayakan dimulai dari dataran yang rendah hingga ke dataran yang tinggi, tetapi dataran yang lebih tinggi akan lebih baik. Area tanam yang cocok adalah 5 meter hingga 1.200 meter diatas permukaan laut. Tetapi umumnya dibudidayakan dengan ketinggian 100-500 meter, tanah gembur, banyak mengandung humus, subur serta berdrainase baik (Edi dan Yusri, 2010). Kabupaten Rejang Lebong memiliki kapasitas produksi yang baik dari sisi luas panen dan paling produktif di Provinsi Bengkulu. Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah dan Lebong tidak menghasilkan sawi. Luas panen petani Sawi Putih di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2020 adalah 1.936 hektar, dengan output 326.923 ton dan produktivitas 148,8 ton/ha. Rejang Lebong merupakan dataran tinggi yang cocok untuk menanam sayuran, terutama sawi putih (Tabel 1.1). Wahyudi (2010) menemukan bahwa sayuran tumbuh lebih baik dan lebih produktif di dataran tinggi. Sawi putih merupakan sayuran yang tumbuh baik di dataran tinggi layaknya daerah Rejang Lebong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani sawi putih pada strata luas lahan yang berbeda, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani sawi putih pada strata luas lahan yang berbeda, dan menganalisis tingkat efisiensi alokatif pada faktor produksi usahatani sawi putih pada strata luas lahan yang berbeda di Kabupaten Rejang Lebong. . Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja di Kabupaten Rejang Lebong. Pengambilan data dilakukan kepada 115 petani sawi putih dari hasil penentuan sample metode sample acak berstrata dan dibagi menjadi tiga strata luas lahan. Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan analisis Cobb-Douglass. Faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat kepercayaan 95% di strata I (0,08-0,226 Ha) yaitu Luas Lahan, Benih, Pupuk NPK, Pestisida Demolish, Tenaga Kerja Dalam Keluarga, dan Tenaga Kerja Luar Keluarga, sedangkan fakor yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani sawi putih yaitu pupuk kandang, pupuk urea, pestisida amistartop, pestisida dursban, dan pestisida cozeb. Faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat kepercayaan 95% di strata II (0,0227- 0,373 Ha) yaitu Luas Lahan, Benih, Pupuk NPK, Pestisida Demolish, Tenaga Kerja Dalam Keluarga, dan Tenaga Kerja Luar Keluarga, sedangkan fakor yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani sawi putih yaitu pupuk kandang, pupuk urea, pestisida amistartop, pestisida dursban, dan pestisida cozeb. Faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat kepercayaan 95% di strata III (0,373- 0,52 Ha) yaitu Luas Lahan, Benih, Pupuk NPK, Pestisida Demolish, Tenaga Kerja Dalam Keluarga, dan Tenaga Kerja Luar Keluarga, sedangkan fakor yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani sawi putih yaitu pupuk kandang, pupuk urea, pestisida amistartop, pestisida dursban, dan pestisida cozeb. Persamaan efisiensi alokatif hanya menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap produksi yang telah dikelompokkan menjadi 3 strata. Penelitian menunjukkan hasil efisiensi alokatif pada usahatani sawi putih di strata I (0,08-0,0226 Ha) Luas Lahan sebesar 1,97, benih sebesar 14,7, pupuk NPK sebesar 7,22, pestisida demolish sebesar 16,2, tenaga kerja dalam keluarga sebesar 6,1 dan tenaga kerja luas keluarga sebesar 3,67. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai efisiensi pada pendekatan harga lebih dari 1 yang artinya belum efisien secara keseluruhan faktor-faktor yang memperngaruhi produksi sawi putih harus ditambah. Strata II (0,226-0,0373 Ha) menunjukkan hasil efisiensi alokatif pada usahatani sawi putih yaiut Luas Lahan sebesar 1,18, benih sebesar 20,6, pupuk NPK sebesar 15,9, pestisida demolish sebesar 15,9, tenaga kerja dalam keluarga sebesar 2,20 dan tenaga kerja luas keluarga sebesar 1,73. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai efisiensi pada pendekatan harga lebih dari 1 yang artinya belum efisien secara keseluruhan faktor-faktor yang memperngaruhi produksi sawi putih harus ditambah. Strata III (3,73-30,52 Ha) menunjukkan hasil efisiensi alokatif pada usahatani sawi putih yaiut Luas Lahan sebesar 1,0,5, benih sebesar 30,25, pupuk NPK sebesar 2,18, pestisida demolish sebesar 1,34, tenaga kerja dalam keluarga sebesar 2,91 dan tenaga kerja luas keluarga sebesar 5,57. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai efisiensi pada pendekatan harga lebih dari 1 yang artinya belum efisien secara keseluruhan faktor-faktor yang memperngaruhi produksi sawi putih harus ditambah. Kata kunci : Faktor Produksi, Efisiensi alokatif dan usahatani sawi putih.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 03:38 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 03:38 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/21821 |
Actions (login required)
View Item |