PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, E-PAYMENT, DAN PROMO GRATIS ONGKOS KIRIM TERHADAP IMPULSE BUYING PADA PENGGUNA TIKTOK SHOP

Deri, Arianto and Rina, Suthia Hayu and Sularsih, Anggarawati (2023) PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, E-PAYMENT, DAN PROMO GRATIS ONGKOS KIRIM TERHADAP IMPULSE BUYING PADA PENGGUNA TIKTOK SHOP. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
DERI ARIANTO_C1B019035 - Deri Arianto.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Perkembangan teknologi di era globalisasi sekarang ini sangatlah pesat sehingga memberikan pengaruh terhadap semua bidang kehidupan, baik itu bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya. Berdasarkan hasil survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), ada 210,03 juta pengguna internet di Indonesia pada periode 2021-2022. Jumlah ini meningkat 6,78% dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu sebesar 196,7 juta orang (APJII Indonesia, 2022). Dengan adanya perkembangan internet membuat perubahan perilaku konsumen dalam bertransaksi jual beli. Dengan itu munculnya berbagai macam e-commerce diIndonesia salah satunya TikTok shop. Berdasarkan data terbaru dari ByteDance menggambarkan pertumbuhan pesat TikTok Shop di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Nilai transaksi e-commerce di TikTok meningkat selama 2022. The Information melaporkan bahwa nilai belanja e-commerce melalui TikTok melonjak empat kali lipat sepanjang 2022. Nilai barang yang dibeli (gross merchandise value) atau GMV di Asia Tenggara tercatat melampaui US$4,4 miliar atau melebihi Rp 68 triliun ( Gosta, D.R. 2023). Dilansir dari Databoks.KataIndonesia.co.id (2022), Indonesia menjadi pasar terbesar nomor dua di dunia data ini dikumpulkan dari setiap daerah yang ada di Indonesia, jumlah pengguna TikTok di Indonesia mencapai 99,07 juta pada April 2022. Meningkatnya jumlah pengguna Tik Tokshop menyebabkan terjadinnya impulse buying pada pengguna nya. Dimana Menurut Berman, Evans, dan Chatterjee, (2018)impulse buyingmuncul ketika konsumen membeli produk atau merek yang tidak direncanakan untuk dibeli sebelum memasuki toko, membaca katalog, pesanan melalui pos, melihat acara belanja di TV, membuka website dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model empiris dari impulse buying yang dipengaruhi oleh variabel shopping lifestyle, e-payment dan promo gratis ongkos kirim pada pengguna TikTok shop. Impulse buying adalah bentuk pembelian yang sama sekali tidak pernah direncanakan, hal itu diakibatkan karena adanya stimulus dan keputusannya diputuskan pada saat itu juga. (Ittaqullah et.al., 2020). Dalam theory locus of control, Konsep tentang locus of control (lokus kendali) pertama kali dikemukakan oleh Rotter (1966) yang menyatakan ix bahwa locus of control merupakan salah satu variabel kepribadian yang didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol nasib sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner online melalui media sosial seperti whatsapp, instagram, facebook, dan telegram. Teknik non-probability sampling digunakan dalam penelitian ini dengan purposive sampling sebagai metode pengambilan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna TikTok shop yang sudah pernah berbelanja di TikTok shop sendiri dengan menggunakan sistem pembayaran elektronik. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 300 responden yaitu masyarakat umum se Indonesia. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Teknik pengolahan data penelitian menggunakan Software statistical package For Social science (SPSS) versi 21. Hasil penelitian dan analisis menunjukkan bahwa : 1) Shopping lifestyle berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying dengan nilai sig 0,000. Artinya semakin tinggi shopping lifestyle seseorang maka semakin meningkat terjadinya impulse buying. 2) E-payment berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impulse buying dengan nilai sig 0,004. Yang artinya semakin individu sering melakukan pembayaran secara digital dalam berbelanja maka semakin menurun akan terjadinya impulse buying. 3) Promo gratis ongkos kirim memiliki hasil yang positif terhadap impulse buying, dengan nilai sig 0,927 sehingga promo gratis ongkos kirim tidak memiliki pengaruh apapun terhadap impulse buying. . Saran penelitian selanjutnya yaitu diharapkan agar dapat menambah variabel lain yang dianggap memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu, diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengubah objek agar hasil yang didapatkan berbeda dari penelitian saat ini. Keterbatasan pada penelitian ini hanya terfokus pada tiga variabel yaitu shopping lifestyle, e-payment dan promo gratis ongkos kirim, dan juga memiliki keterbatasan pada pengumpulan data karena jawaban yang diberikan oleh responden terkadang tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Economy > Department of Management
Depositing User: 56 nanik rahmawati
Date Deposited: 02 Oct 2024 07:16
Last Modified: 02 Oct 2024 07:16
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/21861

Actions (login required)

View Item View Item