Wiwin, Widya Ningsih and Alnopri, Alnopri and Eko, Suprijono (2023) PENGARUH KLON DAN LETAK RUAS TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK KOPI ROBUSTA UNGGUL PROVINSI BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
SKRIPSI WIWIN WIDYA NINGSIH E1J019012 - Wiwin Widyaa.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Kopi merupakan salah satu komoditi perdagangan terbesar dalam sejarahperadaban manusia, dengan tiga varietas unggul yang populer di dunia, yaitu robusta, liberika, dan arabika. Ekspor kopi dari Indonesia rata-rata mencapai 350 ribu ton per tahun, dengan dominasi kopi robusta. Provinsi Bengkulu, bersama dengan Sumatera Selatan dan Lampung, merupakan daerah penghasil kopi yang dikenal sebagai daerah "Segitiga Kopi" Meskipun begitu, produktivitas kopi di Indonesia masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain penggunaan bahan tanam yang tidak unggul dan kurangnya penerapan teknologi budidaya yang tepat. Oleh karena itu, perbaikan dalam bidang produksi kopi perlu dilakukan, termasuk dalam hal perbanyakan tanaman. Salah satu metode perbanyakan yang direkomendasikan adalah teknik stek, yang memungkinkan pemertahanan sifat genetik unggul dari induknya. Provinsi Bengkulu memiliki varietas kopi lokal yang unggul, dan teknologi stek digunakan untuk meningkatkan produksi kopi di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ruas batang yang paling tepat dan keberhasilan pertumbuhan setek empat klon kopi robustaProvinsi Bengkulu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 hingga Februari 2023 bertempat di Kelurahan Bentiring Permai, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu, dengan ketinggian tempat ±10 mdpl pada di lahan pembibitan Alnopri Coffe Center (ACC). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu jenis Kopi robusta unggul Bengkulu (K) yang terdiri dari empat jenis, yaitu Klon Sintaro 1, Klon Sintaro 2, Klon Sintaro 3, dan Klon Sehasene. Selain itu, faktor kedua adalah jenis Ruas (R) yang terdiri dari tiga perlakuan, yaitu Ruas ke-2, Ruas ke-3, dan Ruas ke-4. Dengan kombinasi dari kedua faktor tersebut, terdapat 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali, sehingga totalnya terdapat 36 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 10 polybag bibit, dan dari setiap unit percobaan diambil tiga sampel pengamatan. Oleh karena itu, keseluruhan penelitian ini memerlukan 360 bibit kopi robusta untuk dilakukan percobaan. Berdasarkan hasil penelitian pertumbuhan setek kopi robusta unggul Provinsi Bengkulu menunjukkan bahwa persentase tumbuh setek kopi robusta pada umur 2 MST cukup tinggi yaitu mencapai 96% pada ruas ke-3 (R2) dan pada klon Sintaro 3 persentase tumbuh juga tinggi yaitu 98%. Pertumbuhan panjang tunas setek tanaman kopi robusta dipengaruhi oleh klon. Pada klon Sintaro 1 mencapai 2,92 cm dan memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan klon Sintaro 2, Sintaro 3, dan Sehasence.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 09 Oct 2024 03:26 |
Last Modified: | 09 Oct 2024 03:26 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/22045 |
Actions (login required)
View Item |