Jumat Syahrullah, Hary (2009) KORELASI ANTARA CAREER ANCHOR DAN PENDIDIKAN FORMAL SALES FORCE PT MMS PRIORITAS BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Ekonomi UNIB.
Text
HARY JUMAT SYAHRULLAH.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan latarbelakang pendidikan formal dengan career anchor terpilih pada karyawan sales force PT MMS Prioritas cabang Bengkulu. Konsep career anchor yang digunakan didasari oleh teori Schein (1978; 1996) dan konsep Feldman dan Bolino (1996) tentang occupational self concept dengan menggunakan career anchor inventory (CAI) yang dikembangkan oleh Igbaria dan Baraudi (1993). Kuisioner dikumpulkan dari 92 responden yang memenuhi kriteria sampel. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis korelasi Pearson’s product moment, perhitungan mean, dan frequencies dengan bantuan SPSS version 15.00 for windows. Hasil analisis memberikan gambaran ynag bervariasi. Career anchor yang paling banyak dipilih adalah economic security dengan nilai mean tertinggi 5,4076 dan terendah adalah autonomy pada mean 3,6486. Uji hipotesis membuktikan bahwa pendidikan formal berhubungan signifikan dengan career anchor economic security, autonomy, dan pure challenge (p= 0,019; 0,021; 0,010). Jumlah responden 46 orang untuk pendidikan sarjana S-1 Ekonomi, Sarjana S-1 Lain, Diploma Akuntansi, Diploma Lain, SMA/sederajat Ekonomi dan Lain pada economic security; 10 orang untuk SMA/sederajat Ekonomi, dan SMA/sederajat Lain pada pure challenge; 18 orang untuk Diploma lain, SMA/sederajat Ekonomi dan lain pada autonomy. Lebih dari 50 persen sales force berpendidikan SMA/sederajat lain di luar bidang marketing. Dalam hal ini, perusahaan tidak menentukan latarbelakang pendidikan. Para sales force hanya terfokus pada pemenuhan ekonomi dengan tantangan untuk mencapai target agar dapat meningkatkan jenjang karienya. Dalam menjalankan tugasnya mereka diberi kebebasan untuk menentukan teknik/cara memasarkan produk. Selain ketiga career anchor tersebut, tidak satupun career anchor berkorelasi dengan tingkat pendidikan (p>0,05). Keenam career anchor yang dimaksud adalah service (p=0,890), tecnical/functional competence (p=0,136),managerial competence (p=0,784), entrepreneurial creativity (p=0,215), lifestyle (p=0,329), dan geographical stability (p=0,701). Diharapkan pada pengembangan karier selanjutnya, perusahaan dapat mempertimbangkan latarbelakang pendidikan karyawan.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Faculty of Economy > Department of Management |
Depositing User: | 014 Abd. Rachman Rangkuti |
Date Deposited: | 28 Nov 2013 23:30 |
Last Modified: | 28 Nov 2013 23:30 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2269 |
Actions (login required)
View Item |