THE POPULATION AND LIFE HISTORY OF RARE SPECIES OF Rhizanthes loweii (BECC). HARMS AT KATENONG KERINCI-SEBLAT NATIONAL PARK

Susatya, Agus (2003) THE POPULATION AND LIFE HISTORY OF RARE SPECIES OF Rhizanthes loweii (BECC). HARMS AT KATENONG KERINCI-SEBLAT NATIONAL PARK. JIPI, 5 (2). pp. 71-76. ISSN 1411-0067

[img]
Preview
Text (Journal)
71.PDF - Published Version
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (32kB) | Preview
Official URL: http://faperta.unib.ac.id

Abstract

Dinamika populasi merupakan salah satu informasi ekologi yang sangat dibutuhkan dalam menyusun skema pengelolaan kawasan konservasi. Sayangnya banyak skema pengelolaan tidak berdasarkan dengan pada faktor dinamika populasi. Selama ini kajian mengenai dinamika populasi dan pertumbuhan jenis-jenis Rafflesia masih sangat sedikit dan kurang terperinci. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini difokuskan pada dinamika populasi termasuk struktur, siklus hidup (life cycle ), mortalitas, dan untuk mengetahui laju model, fase, dan laju pertumbuhan diameter knop. Penelitian dilakukan di Air Musno, Air Manjo dan Seblat Ulu dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci-Seblat, Propinsi Bengkulu, dan di Muara Sako , Sumatra Barat. Penelitian dilakukan dengan mengukur diameter knop jenis10 hari selama bulan April sampai Juli 2002. Setiap pengamatan dicatat jumlah knop yang mati dan yang mekar. Data pertumbuhan diameter kemudian dipakai sebagai dasar untuk menyusun matrik transisi Letkovitch dan siklus hidup, dan ë. Sensitifitas analisis dilakukan untuk mencari fase pertumbuhan yang kritis dengan melihat pengaruh perubahan probabilitas pada element matrik Pij pada nilai ë. Rhizanthes loweii mempunyai i satu tahapan pertumbuhan di fase cupula, 2 fase di tahapan bractea, dan satu fase di tahapan perigon. Jenis ini mempunyai total populasi sebesar 32 knop, dengan struktur populasi yang terdiri dari fase I, II, III, IV, M masing-masing dengan 19, 7, 2, 2, dan 2 knop. Jenis ini mempunyai populasi dengan nilai l sebesar 0.762. Hal ini berarti populasi ini akan mengalami penurunan terus. Dengan nilai tersebut, jenis ini diperkirakan akan mengalami kepunahan lokal dalam jangka waktu 30 bulan, atau 2.5- 3 tahun. Kematian knop terjadi di fase I, sebanyak 3 knop. Sedangkan 5 knop lainnya mati diakibatkan oleh tangan jahil. Fase I dengan rentang diameter 0.5-0.90 cm merupakan fase yang kritik dari populasi

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Journal
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 20 May 2012 17:43
Last Modified: 20 May 2012 17:43
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/229

Actions (login required)

View Item View Item