Adsiramayuta , Gusty and Sulistya, Wardaya and Asep, Asep (2006) FENOMENA GOLPUT PADA PILKADA GUBERNUR PUTARAN KEDUA TAHUN 2005 (Studi Kasus Di Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma). Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB.
Text
I,II,III-GUS-FISIP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (158kB) |
|
Text
IV,V-GUS-FISIP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (768kB) |
Abstract
Golput dalam permasalahan penelitian mengandung pengertian bahwa masyarakat yang merupakan pemilih terdaftar, secara sengaja tidak mau datang ke tempat pemungutan suara. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan jenis golput masyarakat desa pada pilkada gubernur putaran kedua tahun 2005 dan untuk mengetahui pandangan masyarakat desa yang golput menurut jenis-jenisnya terhadap pilkada gubernur putaran kedua tahun 2005. Permasalahan fenomena golput dianalisis dengan menggunakan teori aksi yang merupakan salah satu varian teori dari paradigma definisi sosial. Permasalahan fenomena golput menggunakan metode penelitian kualitatif. Permasalahan fenomena golput yang dilaksanakan di Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma. Kekalahan Sudirman Ail pada pilkada gubernur putaran pertama menyebabkan masyarakat Desa Tumbuan memilih untuk tidak memberikan hak suaranya pada pilkada gubernur putaran kedua. Selain itu, sikap golput masyarakat juga dipengaruhi oleh adanya pesimisme dari masyarakat karena merasa tuntutan mereka untuk adanya perubahan di Desa Tumbuan tidak mudah untuk terwujud, karena Sudirman Ail yang diharapkan dapat merealisasikan tuntutan mereka sudah kalah pada pilkada gubernur putaran pertama. Sikap golput masyarakat Desa Tumbuan termasuk ke dalam kategori golput pragmatis yaitu kelompok pemilih yang berorientasi pada kalkulasi untung rugi dan secara politik yaitu kelompok pemilih yang kecewa karena figur yang mereka harapkan menjadi pemimpin tidak masuk ke dalam putaran selanjutnya. Sebagian besar masyarakat yang golput menyatakan ketidaksetujuan diadakannya pilkada gubernur putaran kedua, karena dinilai hanya menghabiskan uang negara saja, masyarakat mengatakan alangkah baiknya kalau uang tersebut digunakan untuk membantu masyarakat yang masih tergolong miskin, tetapi ada juga masyarakat yang setuju diadakannya pilkada gubernur putaran kedua, karena sudah menjadi keputusan pemerintah.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Faculty of Social & Politics Science > Department of Sociology |
Depositing User: | 015 Heppy Rosita Damanik |
Date Deposited: | 29 Nov 2013 09:41 |
Last Modified: | 29 Nov 2013 11:42 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2407 |
Actions (login required)
View Item |