PEMANFAATAN LIMBAH TULANG IKAN TENGGIRI MENJADI KERUPUK BERKALSIUM (Studi Kasus Di Industri Pempek “Buffet Dwili” Lingkar Timur Bengkulu)

Meilita, Meilita and Meizul , Zuki and Laili , Susanti (2009) PEMANFAATAN LIMBAH TULANG IKAN TENGGIRI MENJADI KERUPUK BERKALSIUM (Studi Kasus Di Industri Pempek “Buffet Dwili” Lingkar Timur Bengkulu). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

Text Meilita FE-2.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (1MB)

Abstract

Ikan tenggiri biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan pempek, bakso ikan, siomay, dan makanan sejenis lainnya yang hanya memanfaatkan dagingnya saja. Di Bengkulu terdapat kurang lebih 2 industri penggilingan daging ikan tenggiri, dan 6 industri pempek. Salah satunya adalah industri pempek Buffet Dwili yang mengolah ikan tenggiri untuk diambil dagingnya dan dibuat produk makanan pempek. Dari penelusuran pada industri pempek Buffet Dwili, dalam 1 minggu mengolah rata-rata 50 kg ikan tenggiri sehingga didapat limbah tulang ikan sebanyak 3,6 kg. Jadi dalam 1 tahun limbah tulang yang dihasilkan dari industri ini rata-rata sebanyak 173 kg. Sehingga dapat dipastikan bahwa dari sekian banyak industri pengolahan dan pemanfaatan daging ikan tenggiri, didapat banyak tulang ikan tenggiri yang belum dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah buangan saja. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengolah limbah tulang ikan tenggiri ini menjadi kerupuk berkalsium, (2) Untuk Mengkaji tingkat kesukaan terhadap produk baru kerupuk berkalsium hasil pemanfaatan tulang ikan tenggiri berdasarkan perbandingan komposisi, (3) Untuk menentukan kadar kalsium yang ada pada produk baru kerupuk berkalsium hasil pemanfaatan limbah tulang ikan tenggiri, dan (4) Untuk Menentukan mutu fisik (volume pengembangan) dari kerupuk kalsium yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dan Buffet Dwili mulai bulan Juli sampai dengan September 2009. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor beda. Dimana terdapat faktor perlakuan berupa penambahan hasil penggilingan tulang ikan tenggiri dengan 5 taraf komposisi (A0= 0% gilingan tulang ikan, A1= 5% gilingan tulang ikan, A2= 10% gilingan tulang ikan, A3= 15% gilingan tulang ikan, A4= 20% gilingan tulang ikan) dan untuk setiap perlakuan masing-masing akan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga akan diperoleh 15 unit perlakuan penelitian. Dari hasil pembuatan tersebut dilakukan pengujian organoleptik untuk melihat tingkat kesukaan berdasarkan warna, aroma, rasa dan kerenyahan, kemudian kerupuk yang paling banyak disukai diukur kadar kalsiumnya. Serta dilakukan uji mutu fisik produk baru ini dengan mengukur volume pengembangan antar jenis kerupuk. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gilingan tulang ikan hasil dari limbah tulang ikan dapat digunakan dalam pembuatan kerupuk. Kerupuk tulang ikan tenggiri yang menggunakan penambahan gilingan tulang ikan sebanyak 10% adalah taraf komposisi kerupuk yang paling disukai oleh panelis. Sehingga dengan penambahan gilingan tulang ikan pada komposisi kerupuk 10% akan menambah asupan kalsium sebesar 56 mg/100 gr bahan bagi tubuh. Sedangkan dari uji mutu kerupuk dengan volume pengembangan menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antar komposisi kerupuk oleh karena itu dapat diartikan bahwa volume pengembangan kerupuk dari 5 taraf perlakuan adalah sama-sama mengembang. Setelah dilakukan penelitian dan diperoleh hasil, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengukur daya simpan produk baru kerupuk berkalsium ini dan menganalisis dari segi ekonomi untuk pembuatan produk kerupuk berkalsium ini secara home industry.

Actions (login required)

View Item